Chapter 43 Penyesalan Riko (2/2)
Gina tersenyum sebelum akhirnya berkata
”Aku berhutang rasa sakit padamu, dan aku akan mengembalikan itu padamu dan Siska”
Gina berdiri dan hendak pergi hingga langkahnya terhenti sejenak dan berkata pada Riko tanpa membalikan badan
”Aku beruntung berpisah denganmu, karena aku bisa mendapatkan Yudha yang seribu kali lebih baik darimu!”
Gina beranjak pergi dari hadapan Riko, menghampiri Yudha yang menunggunya di meja lain di restoran itu. Meninggalkan Riko yang masih termenung dalam penyesalannya.
Yudha yang melihat kedatangan sang istri kemudian berdiri, menyambutnya dengan senyum dan uluran tangan. Mereka berdua pergi meninggalkan restoran dengan bergandengan tangan. Terlihat begitu mesra.
Riko yang melihat senyuman hangat Gina dan perlakuan manjanya kepada Yudha semakin merasa hampa.
Seandainya waktu bisa dirubah. Apakah dia bisa seperti itu bersama Gina. Dia menyadari kalau dia telah menghabiskan waktu beberapa tahun bersama Gina, tapi sikap Gina tidak pernah seperti itu.
Dulu saat bersama dengannya dia lebih sering menerima perhatian Gina tanpa memberi Gina perhatian lebih.
Dia selalu sibuk dengan semua urusannya dengan Siska, tanpa mempedulikan perasaan dan keinginan Gina.
Gina dengan begitu sabar mempertahankan hubungan mereka, dia tidak pernah menuntut apapun. Atau marah karena masalah apapun. Gina selalu menjadi pihak yang pengertian dan yang selalu mengalah diantara hubungan mereka berdua.
Tapi akhirnya dia sendiri yang melepaskan gadis yang begitu baik dan sempurna itu demi seorang gadis yang hanya mementingkan bersama dengannya tapi tidak mengerti dengan baik bagaimana Riko sebenarnya.
Riko hanya bisa mencibir, menertawakan kebodohannya sendiri. Dan menerima hasil dari apa yang dipilihnya sendiri. Dia tidak mungkin lagi mendapatkan kesempatan bersama dengan Gina. Karena Gina telah menutup sendiri kesempatan itu.
Sudah tidak ada lagi jalan baginya untuk bisa bersama dengan Gina