Chapter 43 Penyesalan Riko (1/2)
Gina mengambil tisu kemudian membersihkan mulutnya. Dengan senyum dia berkata
”Riko apa kamu yakin dengan yang kamu katakan?
Dulu kamu bilang padaku kalau aku hanyalah seorang perempuan tanpa ekspresi yang begitu kaku, dingin dan tidak bisa membuatmu nyaman!”
”Kamu bilang kamu tidak mencintaiku tapi kamu mencintai Siska, adik tiriku. Tapi sekarang, setelah kamu bertunangan dengan Siska kamu bilang ingin kembali bersamaku?”
”Ayolah Riko, kamu sungguh tidak berpendirian. Aku sudah melepaskanmu saat itu dan semua rasa cintaku padamu juga sudah aku buang jauh - jauh saat kamu menolakku, saat dimana aku terus memohon bahkan bersimpuh dihadapanmu untuk tidak meninggalkanku”
”Apa kamu pikir setelah semua yang kamu dan Siska lakukan padaku, Aku masih bisa bersamamu?”
Gina menggelengkan kepala disela - sela perkataannya. Tatapannya penuh dengan luapan amarah
Riko menggenggam tangan Gina dan menggelengkan kepala, memohon kepada Gina
” Tidak Gina, kamu tidak boleh bicara seperti itu. Aku mengaku salah, aku tergoda oleh Siska dan terlalu percaya padanya sehingga aku meragukanmu dan tidak percaya padamu. Tapi aku telah menyadari kalau selama ini yang aku sayangi adalah kamu, bukan Siska”
Di sisi lain restoran Yudha memperhatikan Gina dan Riko, dia mengepalkan tangannya begitu kuat. Menahan rasa cemburu dan bergumam sambil tersenyum sinis
”Dia berani menggenggam tangan wanitaku dan mencoba merayunya. Kamu akan lihat bagaimana aku memberikan hadiah atas keberanianmu itu dan atas rasa sakit yang dirasakan Gina!”
”Itu akan jadi adil sampai kamu, keluargamu juga keluarga Atmaja berakhir dijalanan!”
Luapan emosi Gina terpancar saat berbicara dengan Riko. Amarahnya yang selama ini tertahan tak bisa dibendung. Dia berusaha keras menekan amarahnya saat berbicara.
”Aku harus berterima kasih padamu Riko. Jika bukan karena kamu dan Siska yang memberikanku rasa sakit yang teramat sangat sakit. Aku mungkin masih tetap bersamamu dan terus menjadi orang bodoh yang selalu dimanfaatkan, selalu menuruti apapun yang dikatakan olehmu dan keluarga Atmaja”.
” Jika bukan karena kamu mungkin aku tidak akan bisa bertemu dan bersama dengan Yudha”.