Chapter 8 Pernikahan (Part 2) (2/2)

“ Kamu tahu siapa wanita yang

dicintai Kak Saga, wanita yang sudah tidur dengan kak Saga?”

“ Saya tidak tahu, tapi mungkin mulai hari ini saya yang akan lebih sering tidur dengannya.” jawaban itu membuat wajah Clarissa merah padam.

“ Kau!”

“ Nona Clarissa, saya tidak tahu hubungan seperti apa antara anda dan suami saya. Tapi mohon kedepannya jangan menggangu saya.”

“ Apa! Jadi kau sudah besar kepala sekarang.”

Daniah masih bisa mendengar Clarissa

memaki dengan bibirnya. Meninggalkannya dengan sorot mata tajam.

Aku hanya bisa menunjukan sikap sok sombong dan tegar begini, agar orang lain tidak

mengangap ku rendah. Menikah dengan tuan saga sudah membuat ku kehilangan harga

diri. Aku tidak mau dihadapan orang lain jauh lebih parah dari ini.

Malam semakin menuju puncaknya. Pesta

harus tetap usai. Dan semuanya berakhir pada waktunya.

“ Antar nona muda kembali ke rumah.”

Setelah mengucapkan perintah pada seorang sopir,  Saga sendiri masuk kedalam mobil lain. Sekertaris

Han yang membawa. Daniah melihat mobil suaminya meninggalkan tempat parkir. Ia

mengigit bibir dan mengepalkan tangannya. Memang apa yang dia harapkan. Pesta

pernikahan telah usia. Dia akan menjalani kehidupan pernikahan yang sebenarnya

sekarang. Sebuah jurang yang akan melumatnya hidup-hidup jika dia salah

mengambil langkah.

“ Saya akan mengantar nona muda

pulang.” Sopir itu membukankan pintu belakang mobil dan mempersilahkan Daniah

masuk.

“ Ia, terimakasih pak. Mohon

bantuannya ya.” Setelah masuk Daniah mengucapkan terimakasih. Dia duduk menatap

nanar.

“ Eh ia nona muda.”

Sopir muda itu menjawab gelagapan. Ia

tidak pernah mendapat perlakuan seperti ini sebelumnya dari wanita yang

dekat dengan tuan Saga. Ia melirik kaca spion melihat kursi belakang.

Ada air mata yang menetes diujung

pelupuk nona mudanya.

BERSAMBUNG............