1 (1/2)

Di tepi anak sungai yang berbatu dalam sebuah lembah, seorang anak muda berpakaian hitam memegang seekor kumbang hitam berkilau metalik yang tampak seperti hasil persilangan antara seekor kepiting dan kumbang Hercules.

Dengan sebilah pisau belati yang dipegang tangan lainnya, anak muda ini dengan tangkas memotong capit dari kumbang yang masih memberontak, sehingga memperlihatkan dagingnya yang putih dan lunak.

Tanpa ragu-ragu, ia menghisap daging tersebut dari capitnya seolah-olah dia sedang melahap seekor kepiting, dan menelannya bersama-sama dengan potongan daging lainnya yang bertekstur lebih keras.

”Kumbang hitam telah terbunuh. tidak ada jiwa binatang yang diperoleh. Memakan daging seekor kumbang hitam dapat menambah poin geno dari nol sampai 10 secara acak.”

”Daging kumbang hitam sudah dimakan. Nol poin geno didapatkan.”

Sebuah suara aneh bergema dalam pikiran Han Sen, dan beberapa data pun muncul.

Han Sen : Tidak berevolusi.

Status : Tidak ada.

Masa hidup : 200 tahun.

Yang diperlukan untuk berevolusi : 100 poin geno.

Poin geno yang diperoleh : 79.

Jiwa binatang yang diperoleh : tidak ada.

”Aku telah memperoleh nol poin geno dari 30 lebih kumbang hitam berturut-turut. Aku mungkin telah memakan terlalu banyak daging kumbang hitam agar dapat berevolusi lebih jauh. Tapi aku hanya mendapatkan Nol poin! Kapan aku akan dapat menyelesaikan evolusi pertama dan memperoleh status?” Han Sen terlihat putus asa.

Lebih dari seratus tahun lalu, ilmu pengetahuan dan teknologi telah mencapai tingkat yang sangat tinggi, dan manusia akhirnya menguasai teknologi teleportasi antar ruang. Secara mengejutkan, ketika mereka berusaha untuk diteleportasi, mereka menemukan bahwa mereka tidak dikirim ke masa lampau ataupun ke masa depan. Mereka juga bahkan tidak berpindah dari satu planet ke planet lainnya. Ada sebuah dunia lain yang sangat berbeda terpampang di ujung ruang saluran teleportasi lainnya.

Sebuah dunia yang tidak terbayangkan oleh umat manusia. Di dunia ini, semua ilmu pengetahuan dan alat teknologi kehilangan fungsinya: sebuah senapan mesin di dunia ini bahkan tidak sebanding dengan fungsi sebilah pisau baja. Peluru dan senjata nuklir tidak dapat meledak, sama seperti sebongkah besi tua. Mesin maupun peralatan elektronik juga tidak berfungsi.

Semua jenis makhluk yang mengerikan menghuni dunia ini. Umat manusia, yang sebelumnya berada pada puncak rantai makanan dikarenakan kebijaksanaan dan teknologi yang dikuasainya jatuh ke posisi bawah.

Tetapi jika manusia membunuh mahkluk lainnya yang relatif lemah dan memakan dagingnya, mereka akan terkejut dengan perubahan yang akan dialami tubuhnya dan dapat berevolusi dengan cepat, yang secara ilmu pengetahuan tidak dapat dijelaskan.

Kejutan yang menyenangkan bagi umat manusia di dunia ini adalah dengan tubuh yang berevolusi, masa hidup mereka juga bertambah, ini adalah berita luar biasa bagi semua umat manusia.

Pada beberapa abad berikutnya, lebih banyak lagi orang-orang yang memasuki dunia yang dinamakan ”Tempat Suci Para Dewa,” perlahan-lahan mereka menjadi terbiasa dengan peraturan di dunia ini, memburu mahkluk-mahkluk di sini, dan memperhatikan bagaimana tubuh mereka berevolusi. Semakin tinggi tahap evolusi fisik yang dicapai, sepanjang itu pula masa hidupnya. Secara teoritis, jika mereka dapat terus berevolusi, ada kemungkinan untuk hidup selamanya.

Dalam dunia ini, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak berguna sama sekali. Satu-satunya hal yang dapat membantu umat manusia adalah keahlian bertarung yang paling primitif. Seni bela diri kuno, yang sudah hampir terlupakan dalam masyarakat modern, tetapi berpengaruh secara mengejutkan di sini.