Chapter 184 - Memahami Wanita PMS (1/2)

Beberapa saat kemudian, Suara pintu kepala sekolah mulai terbuka. Adora dan yang lainnya yang sedari tadi sudah berada didepan pintu kepala sekolah dengan tatapan panik dan gusar terlihat tak sabar menunggu mereka keluar dari sana.

”Jadi bagaimana hasilnya?” Adora langsung menyerbu Adith dan lainnya yang baru saja keluar dari ruangan kepala sekolah. Ekspresi santai di wajah Adith dan Alisya membuat Adora sedikit bingung saat melihat mereka.

”Alisya, apa kita akan mendapat hukuman? kami tidak melihat percakapan kalian karena ibu Vivian sudah masuk kedalam kelas! Beruntung saja kami bisa melepas kacamata kami pada waktu yang tepat, atau malah bisa dibilang nyaris.” tanya Feby penasaran. Perasaan campur aduk Adora tak jauh berbeda dengan yang dirasakan oleh Feby.

”Apa yang harus aku katakan pada ibuku jika kami mendapatkan hukuman!” Gina terlihat panik dan hampir meneteskan air mata karena takut.

Belum sempat Alisya menjawab, Ubay dan teman-temannya keluar berjalan dengan gaya yang angkuh. Meski mereka berada pada peringkat 5 hingga 10, Aura mereka cukup terasa kuat di mata Adora dan yang lainnya.

”Baru kali ini aku melihat para Elite yang berkumpul bersama para pecundang, kalian sangat cocok satu sama lain sekarang!!!” ucap Ubay sambil berlalu dan tertawa sinis. Teman-temannya pun ikut tertawa penuh bahagia. Hanya Mizan yang tetap melangkah tanpa ekspresi.

”Mulut sampah!!!”ucap Aurelia dingin dan sinis sambil menyilang kedua tangannya memandang datar.

”Apa kau bilang???” Ubay meradang dengan apa yang dikatakan oleh Aurelia. Aurelia bahkan tak bergeming sedikitpun dari tempatnya berdiri dan menatap datar.

”Sudahlah, hentikan!” kita masih punya banyak hal yang harus diselesaikan. Kenapa malah kau yang terpancing hanya dengan kalimat seperti sedang kau sendiri yang memancing mereka!. Mizan menghentikan Ubay untuk tidak terpancing oleh Aurelia.

Mizan dengan mudahnya menenangkan Yuda dan membawa mereka pergi dari sana sedang Adith dan yang lainnya hanya menatap datar.

”Apa sampai sehebat itu peringkat 5 hingga 10 besar?” tanya Emi kesal dengan tingkah mereka.

”Kenapa kamu menyebut mereka 10 besar? mereka hanya terdiri atas 5 orang, bukankah itu Artinya mereka harusnya masuk dari 6-10?” tanya Ryu yang tak mengerti maksud dari Emi.

”Peringkat mereka sudah menanjak naik dari 4 hingga 8, sedangkan 2 lainnya tak diketahui. Peringkat mereka naik setelah keluarnya Miya dan Dinar!” terang Adith menjelaskan.

”Okeh, what ever!! peduli setan sama mereka, jadi bagaimana hasilnya?”ucap Aurelia cepat.

”Ada dengan dia? kenapa sikapnya jadi sangat sinis?” tanya Beni heran dengan perubahan sikap Aurelia.

”Dia lagi PMS!!!” Ucap Adith dan Yogi hampir bersamaan. Mereka yang sudah cukup mengenal satu sama lain paham betul mengenai perubahan sikapnya yang menjadi sangat emosional dan bahkan tergolong sadis.

”Sebenarnya apa yang menyebabkan para wanita mudah marah hanya dengan alasan PMS mereka menuntut kita untuk memahami mereka? Gina juga seperti itu kadang dan terus memakai kata PMS sebagai senjatanya untuk ia dimengerti.” tukas Gani kesal mengingat sikap Aurelia sama persis dengan adiknya jika dalam keadaan PMS.