Chapter 133 - Cahayaku (1/2)
”Hei hati-hati kalau tidak kalian bisa terpi.... sah,,,” Karin sudah terlambat saat mengingatkan mereka agat tak terpisah karena ramainya fetival saat itu.
”Disini ribut sekali, mereka takkan mendengarkanmu!!!” Ucap Riyan disebelah Karin memperhatikan Feby dan Gina dari kejauhan.
”Jangan Khawatir, Akiko ada bersama mereka!” tambah Ryu yang melihat Akiko bersama keduanya.
”Aduh Sya gimana nih??” Karin menoleh namun tak menemukan Alisya disana. Adith dan Karanpun tak dilihatnya.
”Mereka juga menghilang!!!” Riyan mencari Zein dan yang lainya.
Tanpa disadari, karena kerumunan orang yang begitu antusias ingin melihat festival tersebut membuat mereka jadi terpisah pisah.
”Awas!!!” Karan menarik Akiko yang hampir tersundul oleh hiasan dari karavan yang lewat.
”Ah... terimaksih banyak!!!” Akiko menunduk malu kepada Karan.
”Akiko, Karin dan yang lainnya mana???” tanya Feby setelah sadar kalau mereka telah terpisah dari yang lainnya.
”Iya benar!!!” Gina melirik kesana kemari dengan panik
”Kenapa jalan kalian cepat sekali, aku hampir tak bisa mendekati kalian karena keramaian ini” Rinto muncul setelah berupaya meneroboa mendekati Akiko dan Feby.
”Aku yang berencana untuk mengingatkan malah ikut terjebak sekarang!” tambah Beni melihat keadaan sekitar mereka yang menghitam karena ramainya orang.
”Hei yang lain kemana???” Gani terlihat panik saat ia menyadari kalau ternyata mereka kini telah terpisah.
”Sepertinya kita terpisah dengan yang lainnya karena keramaian ini” Jelas Zein melihat keadaan sekitar mereka.
”Jadi apa yang harus kita lakukan?” Emi tampak mulai khawatir akan tersesat.
”Apalagi??? nikmati dulu sampai fetsival ini sampai selesai!!!” Ucap Adora semangat terus menikmati acara festival yang menampilkan berbagai macam seni dan budaya dari Jepang tersebut.
”Benar,, setelah selesai kita akan bertemu kembali di Bis bersama yang lainya!” seru Zein menenangkan mereka.
Dalam festival itu ada pertunjukan energik yang menampilkan kostum dan riasan yang cerah dan terkadang rumit, melambai kuatnya bendera besar, nyanyian dan musik yang didorong suara keras. Serta menampilkan kuil-kuil yang dihiasi dengan lampu-lampu lampion yang berwarna cerah dengan corak yang sangat unik menambah indahnya malam itu.
”Apa tidak apa-apa membiarkan mereka terpisah-pisah dalam keadaan begini?”Tanya Yogi berbisik keras ditelinga Adith.
”Akan sulit bagi kita untuk berkelompok ditengah banyak orang seperti ini, sehingga dengan kelompok kecil akan cukup aman!” Balas Adith setengah berteriak.
”Dith... Alisya,,,” Teriak Aurelia mengingatkan karena Alisya terlihat kesusahan saat berusaha mencoba menerobos. Adith yang berusaha untuk mendapatkan Alisya malah terdorong semakin menjauh darinya.