Chapter 97 - Kaum Elite VS Kalangan Biasa (1/2)

Pertandingan pertama terdiri atas 10 orang dimana terdapat 5 orang dari kelas Mia1 dan 5 orang dari kelas Mia2. Tiap orang mengisi line secara berselang seling dan Adit berada pada line 1, Rinto line 2, Zein line 3, Yogi Line 4, Riyan line 5, Beni line 6, Angga line 7, Doni line 8, Dirga line 9 dan Gani line 10.

Saat peluit dibunyikan mereka yang sudah bersiap di posisi masing-masing dengan sekuat tenaga berlari sekencang-kencangnya. Diantara mereka bersepuluh tampak bahwa Adith dan Zein bersaing sangat ketat meninggalkan yang lainnya.

Kecepatan mereka berlari sangat luar biasa seolah sedang mengejar sesuatu dengan tekad yang begitu besar sedang Rinto harus berusaha lebih untuk bisa menyamakan kedudukan. Namun pada akhirnya Adith bisa dengan mudah mengalahkan Zein yang berada di posisi kedua dan Rinto yang berada di posisi ketiga.

”Adith keren sekali, baru kali ini aku melihat dia sekompetitif itu! dengan begini Mia1 bisa memenangkan pertandingan dengan mudah!” Elsa tersenyum meremehkan Mia 2 dengan memandang licik ke arah Alisya dan yang lainnya.

Elsa juga dengan sengaja mengambil handuk serta botol minuman dengan gerakan yang ia buat agar menarik perhatian mereka lalu dengan cepat berlari kecil memberikannya kepada Adith.

”Luar biasa, sepertinya kita bisa mengalahkan mereka semua!” Elsa memberikan handuk dan air kepada Adith dengan senyuman menggoda.

Adith tersenyum simpul lalu memajukan tubuhnya untuk berbisik ditelinga Elsa.

”Tentu saja, aku yakin kamu juga bisa mengalahkan mereka dengan mudah. Kalahkan Alisya untukku!” ucapnya memberi semangat kepada Elsa.

Elsa merasa takjub saat mendengar ucapan Adith, belum pernah ia melihat Adith tersenyum dan memberikan mereka dorongan seperti itu sehingga ia menjadi sangat bersemangat untuk mewujudkan keinginan Adith.

”Apa yang sedang mereka lakukan? tumben Adith bersikap seperti itu kepada perempuan lain selain kamu Sya!” Karin heran melihat Adith yang sedang berbisik dengan senyuman yang tak bisa ditafsirnya.

”Entahlah, sejak ia melakukan sit up tadi ekspresi wajahnya terhadapku langsung berubah!” Alisya juga tak bisa menerjemahkan sikap Adith yang mendadak berubah.

”Berikutnya, dari peserta putri untuk mengisi line!” pak Anto mengintruksikan perwakilan dari kedua kelas untuk mengisi jalur lari 100 meter.

Satu persatu para siswi dari kelas Mia1 dan Mia2 mengisi jalur. Elsa tampak kaget karena Alisya hanya terduduk di lantai dan tak terlihat menuju area perlombaan.

”Aku sudah cukup jika untuk mengalahkanmu, Alisya hanya akan membuang-buang energi jika ikutan!” Karin sengaja memanas-manasi Elsa.

”Cihhh,,, kau pikir aku akan kalah? jangan mengira kami hanya peduli terhadap harta dan tahta! Kami punya banyak pelatihan melebihi apa yang kalian bayangkan!” Cela Elsa dengan suara sombong.