Chapter 94 - Olah Raga Gabungan (1/2)
”Jalanya kok cepat-cepat amat sih??? bisa santai dikit napah?” Adith mengejar langkah Alisya yang sangat cepat.
”Kamu kenapa malah ikutin aku sih? aku nggak mau orang liat kesekolah bareng kamu!” tegas berbalik marah membuat langkah Adith terhenti.
”Jangan berhenti mendadak, hal yang tidak diinginkan bisa terjadi” Adith berada pada posisi yang sangat dekat dengah tubuh Alisya.
Alisya kaget tak ingat kapan terakhir kali ia berdiri disamping Adith, tubuh Adith terlihat lebih tegap dan tinggi sampai sekarang matanya tertancap lurus di leher Adith yang jenjang.
Ia mundur beberapa langkah karena grogi dan jantungnya berdetak sangat cepat membuat tubuhnya seketika memanas.
”Dari mana kamu mendapatkan baju seragam sekolahmu?” tanya Alisya mengalihkan pembicaraan.
”Puffttt,, bukankah kau melihat pak Dimas datang memberikanku baju ini?” tawa Adith menggoda Alisya yang berusaha menenangkan diri.
”Oh,,, ummm... iya aku lupa! lalu kenapa kamu tidak ikut bersama pak Dimas saja? bukankah akan lebih baik? dengan begitu kamu tak perlu capek-capek dan bisa sampai dengan cepat ke sekolah!” Alisya berbalik dan berjalan lagi tanpa menoleh kebelakang.
”Karena kamu juga pasti tidak akan ikut naik ke mobil bersamaku! selain itu,, aku ingin jalan bersama denganmu seperti ini, ini cukup klasik dan romantis” ucap Adith mengejar langkah Alisya.
”Kamu kenapa sih sejak pagi su....” ucapan Alisya terhenti karena bibir hangat Adith sudah mendarat hangat didahinya.
”Sudah ku bilangkan jangan berhenti mendadak!” Adith melepaskan ciumannya dan tersenyum nakal.
”Dasar mesum!!!” Alisya menendang keras tulang betis Adith dan berlari dengan wajah memerah malu meninggalkan Adith yang meringis kesakitan.
Melihat Alisya yang berlari kencang, Adith hanya tersenyum simpul puas dan merasa menang dari Alisya sekali lagi.
Tidak butuh lama untuk mereka sudah berada di depan gerbang sekolah. Setelah sidik jari mereka langsung menuju ke tempat apel sekolah yang membuat semua mata tertuju kepada mereka berdua.
Alisya datang dengan
Melihat Alisya yang sangat menawan datang bersamaan dengan pangeran berkharisma membuat mereka tak bisa mengalihkan pandangan mereka dari keduanya.
”Wow... apa nih??? kenapa mereka datang bersamaan?” Bisik Adora ke telinga Emi dengan menutup mulutnya.
”Apa menurutmu dia semalam tidak pulang?? maksud aku tidur dirumah Alisya!” terka Emi melakukan hal yang sama dilakukan oleh Adora.
”Kau gila!!!” tampar Adora dipunggung Emi karena tebakan beresikonya.