Chapter 80 - Mesuneko Sejati (1/2)

Setelah mencium kening Alisya hangat ia kemudian menatapnya lembut.

”Akan ada waktu yang tepat untuk itu! Tapi jika kamu memaksa akan aku lakukan sekarang.” ucap Adith dengan suara yang dibuat buat.

Alisya yang jengkel dengan sikap Adith dengan segera melayangkan tendangan yang dihindari oleh adith.

”Kemari kau!!!” bentaknya mengejar Adith yang melarikan diri.

Alisya yang marah dan kesal mengejar Adith dengan susah payah dikarenakan Hellsnya yang tinggi dan gaunnya yang lumayan sempit membuat langkah kakinya seketika goyah dan dia kehilangan keseimbangannya.

”Aahhhhh” Alisya terjatuh sambil menutup matanya.

Adith yang melihat Alisya lunglai dengan cepat menghampiri Alisya dan menangkapnya. Adith menahan pinggang Alisya dan mencondongkan tubuhnya kebelakang untuk menjaga jarak dari tubuhnya ke tubuh Alisya.

Sikap Adith yang sangat menghargai Alisya membuat Alisya tak bisa berbuat hal yang lebih dan tanpa disadari Alisya, perasaanya kepada Adith perlahan-lahan semakin kuat.

”Ehemmmm, Kau cukup agresif juga yah. Modusmu menggemaskan” goda Adith menyadarkan Alisya.

”Ini karena kamu!” Tinju Alisya mengenai tepat diperut Adith karena malu. Untunglah Adith sudah bersiap sehingga pukulan Alisya tidak memberi dampak yang terlalu besar diperutnya.

Alisya melepas hells tingginya agar bisa lebih leluasa bergerak. Dan saat ia mengangkat wajahnya, Adith dengan lembut melingkarkan jacketnya ketubuh Alisya.

”Aku akan berusaha lebih keras lagi agar bisa melindungimu dan ketika waktunya tiba, kau akan ku buat untuk mengingatku lagi! Karena kau sudah berjanji untuk menikah denganku!” Gumam Adith sembari membenarkan posisi jacketnya agar menutupi tubuh Alisya dengan baik.

”Apa maksud dari yang kau katakan???” tanya Alisya bingung tak mengerti ucapan Adith.

”Tidak ada. Disini dingin, ayo aku antar pulang!” Ucap Adith sambil menggenggam tangan Alisya dengan erat.

Melihat gaun Alisya, Adith dengan lembut mengikat beberapa untaian gaunnya agar tak menghalanginya saat menaiki motor. Heels Alisya ia ambil dan masukkan kedalam bagasi lalu mengeluarkan sepasang sepatu boots wanita yang terbuat dari kaos mantel bulu yang tebal dan hangat.

”Kau selalu penuh persiapan yah? Sudah berapa wanita kau perlakukan semanis ini?” pancing Alisya kaget melihat sepatu cantik dan mahal itu.

Adith tidak menjawab dan langsung duduk mengambil kaki Alisya, membersihkannya kemudian memakaikan sepatu yang pas di kaki Alisya.

”Baru kau, dan hanya kau untuk selamanya!” Belai Adith di pipi Alisya yang membuat jantung Alisya berdebar lagi tak menentu.

*****

Alisya berjalan dengan kepala tertunduk lesu karena semalaman ia tak bisa tertidur terus memikirkan kalimat Adith dan perlakuan Adith yang terkesan manis kepadanya.

”Kamu kenapa sayang?, Mata kamu menghitam seperti itu.” nenek Alisya kaget melihat lingkaran hitam di mata Alisya yang terlihat lesu.

”Nggak apa apa kok nek, aku hanya tidak bisa tidur semalam!” suara Alisya terdengar serak.

”Bukannya selama ini kamu sudah bisa tidur dengan baik?” nenek Alisya yakin betul, Alisya dengan mudah tertidur dengan lelap semenjak keberadaan Adith yang sudah mendominasi dirinya.

”Emang begitu? Sejak kapan Alisya bisa tidur dengan baik? Alisya selama ini masih tidak bisa tertidur dengan nyaman” tanya Alisya bingung

”Semenjak Adith hadir dalam hidupmu, kehadirannya mampu menghilangkan kecemasanmu yang membuatmu dengan mudah tertidur!” jelas nenek Alisya yang selalu mengamati mereka selama ini.