Chapter 70 - Mengundurkan Diri (1/2)
”Ketua Osis dan Wakil Ketua Osis akan dijadikan sebagai Pasangan disekolah! dan tau kah kau siapa wakilnya?” ucap Aurelia dengan senyum yang lebih licik dari sebelumnya.
Alisya berhenti sejenak dan hanya tersenyum tak peduli.
”Akulah wakil dari ketua Osis yang berarti pasangan dari Adith! secara tidak langsung aku dan Adith akan menjadi pacar” Aurelia berkata dengan cepat sebelum Alisya melangkah lagi.
Alisya hanya terdiam dan masih membelakangi Aurelia lalu berbalik dan tersenyum manis.
”Kalau begitu selamat yah...” Alisya menyampaikannya dengan nada suara yang sangat tulus.
Melihat Alisya yang tulus seperti itu membuatnya semakin tak bisa menahan rasa jengkelnya dan dengan cepat berkata ”Adith adalah kekasihku jauh sebelumnya!” terang Aurelia dengan nada tegas.
Alisya memicingkan matanya bingung.
”Tujuanku sebenarnya kemari adalah untuk mengingatkanmu agar mulai dari sekarang jauhi Adith, Aku yakin kau bisa melihat bagaimana mata Adith memandangku dikoridor lalu. Itu karena dia masih sangat mencintaiku tapi masih marah karena aku pergi meninggalkannya ke jepang. Kehadiranmu memang sejenak membuat Adith goyah, untuk itulah aku bukan memerintahkanmu tetapi ingin memintamu agar kamu bisa membantuku kembali bersama Adith lagi.” Ucap Aurelia dengan nada suara yang dibuat setulus mungkin.
Alisya kini paham dengan semua maksud dari perkataan Aurelia.
”Huuhhh,,, sepertinya kamu salah paham! antara aku dan Adith tidak terjadi apa-apa dan tidak ada hubungan apa-apa! jadi kau tak perlu khawatir.” Alisya menarik nafas pendek.
Suara kerumunan yang datang memenuhi koridor yang segera satu persatu melewati mereka dan memasuki kelas tanpa menaruh curiga tentang situasi mereka.
”Baiklah, kalau begitu terimakasih banyak” Aurelia tersenyum dan berlalu pergi.
Karin yang datang bisa membaca suasana berat diantara mereka berdua terlebih saat dia dan Aurelia berpapasan dan Karin melihat sunggingan licik dan matanya yang tajam membuatnya merasa ada yang sedikit aneh.
”Kenapa Kar?” tanya Rinto yang bingung karena Karin berhenti dan memandangi Aurelia yang melewatinya.
”Sepertinya Saingan Licik muncul!” ketus Karin jengkel.
”Apa maksudmu???” tanya Yogi bingung.
Karin hanya berlalu mendekat ke arah Alisya tanpa menjawab pertanyaannya.
”Apa yang dilakukannya disini?” tanya Karin pada Alisya dengan wajah menggoda.
”Hentikan ekspresi licikmu itu! kau pasti sudah bisa menebaknya dengan melihat layar lobi kan?” pancing Alisya mencubit wajah Karin.
”Oh wow,,, ternyuata benyar! (Ternyata benar)” ucap Karin dengan pipi yang tembem karena cubitan Alisya.
Rinto dan Yogi tertawa melihat ekspresi lucu yang di timbulkan oleh wajah Karin dan Ekspresi gemes Alisya yang sedang mencubit dan memainkan wajah Karin seperti anak kecil.
”Aku tidak bisa menyangka kalau Aurelia mengalahkan Alisya!” Adora datang dengan wajah kecewa.
”Ada apa sebenarnya? kenapa tiba-tiba sudah dilakukan pengumuman? bukannya harusnya ada pidato yang harus disampaikan oleh tiap calon dulu?” tanya Febi bingung dengan situasi yang serang terjadi.
”Berdasarkan apa yang aku dengar tadi, pemilihan dan penghitungan suaranya telah dimulai sewaktu kita memberikan rekomendasi sebelumnya!” Ucap Beni ikut larut dalam percakapan.
”Jika memang seperti itu, Alisya kan harusnya menang karena dia berada di posisi atas dalam tahap rekomendasi kemarin. tapi kenapa jadi Aurelia yang menang menjadi wakil?” sela Emi tak terima.