Chapter 46 - Ini belum Seberapa (1/2)
Karan melangkah pergi namun kembali dan berbisik ke telinga Miya.
”Oh iya, jika kamu begitu takut karena ku maka kamu salah! Orang yang harusnya kamu takuti adalah perempuan berkostum Maid tadi. Kau tau?? dia bisa saja memotong lidahmu dan lidah seluruh keluargamu jika dia mau. Dialah orang yang tidak berada pada level yang sama dengan kalian” Bisikan itu sangat dingin dan menusuk ketulang membuat tubuh Miya bergetar hebat. Baru kali itu ia merasakan aura mengintimidasi yang sangat kuat dan begitu menakutkan.
Karan berlalu pergi meninggalkan Miya yang terduduk lemas di tanah dengan pandangan kosong dan sangat ketakutan. Mata nya basah dan tubuhnya tak berhenti bergetar hebat.
”Aku kok di tinggal sih!” Karan mengejar Alisya dan Karin.
”Kakak ke Elit saja sonoh...” Tunjuk Karin kesal.
”Apa'an sih dek,, sampai cemburu gitu!” ledek Karan.
”Kakak kan tadi suka sama Miya kan? ampe matanya hampir copot mandang dada ama....” Mulut Karin langsung di bekap karan.
Alisya melipat kedua tangannya berhenti melihat tingkah kakak beradik itu.
”Cowok kok sukanya mandang cewek dari dada ama bokong sih???” Alisya risih dengan tatapan-tatapan merendahkan seperti itu.
”Itu normal kali Sya, malah bahaya kalau yang dipandang dada ama bokongnya itu cowok” Yogi datang menambahkan dengan bergidik ngilu.
Karin menggigit tangan Karan karena kesal.
”Maaf maaf deh,,, sebagai gantinya kakak akan buat tempat kalian ramai! gimana?” tatap Karan dalam.
Karin tampak berpikir dalam dan merasa itu bukanlah ide yang buruk, dengan begitu dia bisa melepas kostumnya dan berpakaian nyaman. Terlebih lagi ia tau akan kemapuan kakaknya.
”Oke, setuju” Karin segera melepas kostumnya dan melirik ke arah Alisya.
”Sepertinya sudah saatnya kita buat lebih heboh!!!” Senyum Alisya melirik ke arah karan.
”Apa yang akan mereka lakukan???” tanya Rinto penasaran.
”Lihat saja nanti, untuk sekarang buat mejanya memanjang dan kursinya di singkirkan aja dulu!” Karin bergerak cepat tak sabar melihat aksi keduanya.
Alisya melirik kearah Yogi untuk memutarkan musik hiphop yang Fungky dan mulai menggerakkan kepala seiring ketukan bas..
Dengan lincahnya karan memotong motong beberapa sayur-sayuran dan wortel dan berterbangan lalu jatuh dan berbaris rapi. Tangan Karan bergerak sangat cepat sehingga mereka tak dapat melihat gerakan tangannya. Karan kembali menggerakkan pisau menggeseknya dengan pisau yang lain menghasilkan bunyi sssiiing yang menarik perhatian orang. Karan menambah beberapa ketukan lalu melempar dan terus memainkan pisaunya dengan sangat lincah.
”Karin kak Karan tampak sangat seksi dibalut celemek putih itu!” Adora tak bisa melepaskan padangannya.
Posisi mereka semakin terhimpit kedepan karena semakin lama mereka semakin ramai dan semakin banyak pula berdatangan.
”Caranya memaikan pisau itu benar-benar sangat ahli” tambah Rinto kagum.
”Ini belum seberapa! sebentar lagi kalian akan lihat” Karin memperingatkan penonton lainnya untuk menjaga jarak.