Chapter 31 - Takahashi Yamada (1/2)
”Loh??? Alisya dimana? ” Adith yang muncul di kelas membuat Rinto, Yogi dan Karin terkejut. suasana menjadi sedikit canggung.
”Emmm... dia sedang diperpustakaan tadi! ” Setengah gagap Yogi menjawab kaku.
”Loh ada apa? kenapa wajah Karin se lesu itu? dia habis nangis? ” Tanpa basa-basi pertanyaan Adith membuat Karin dengan cepat mengatur emosinya.
”Kenapa kamu mencari Alisya? ” Tanya Karin setelah bisa menguasai diri.
”Eh,, anu aku hanya datang berkunjung saja! ” Adith jadi sedikit gugup menyembunyikan tujuannya.
”Apakah aku harus memberitahu Adith mengenai Alisya... tapi aku tidak yakin apakah ini akan menjadi tindakan yang benar atau malah akan menyulitkan keduanya. Aku juga belum mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai apa yang membuat Alisya dan Adith seperti terhubung. Terlebih lagi jika memang kedunya saling terhubung, bukankah mereka akan mengenali satu sama lain?? ” Karin larut dalam pikirannya sambil memandang Adith.
”Karin,,, Karin... kamu baik-baik saja?” Adith memanggilnya beberapa kali.
”Ah maaf,,, sepertinya aku sudah mulai mengantuk. sebaiknya aku pulang lebih awal hari ini.” Karin mengangkat tasnya.
”Ini baru jam 7 loh, apa kamu akan melewatkan pelajaran malamnya? ” Rinto mencegah langkah Karin.
”Malam ini aku izin yah? tolong katakan pada Alisya kepala ku sakit” pinta karin dengan senyum manis.
”Hei,, kau tampaknya ingin melarikan diri dari Alisya... ” Yogi mencegat Karin.
”Te,, Tentu saja tidak, aku hanya... ” Alisya tiba-tiba muncul di dalam kelas.
”Karin,, aku mendapatkan pesan dari kakekku! ” Alisya datang dengan wajah suram.
”Kakek??? kakek yang mana? Karin tidak bisa memyerap perkataan Alisya karena terkejut dengan kedatangannya.
Alisya hanya memasang wajah serius tanpa menjawab mengisyaratkan kalau Karin mengetahui siapa yang dimaksudnya tanpa menjelaskan lebih.
”kakek Takahashi??? pe.. pesan apa sya” Wajah Karin tak kalah suramnya. Karin selalu takut tiap kali Alisya harus berhadapan dengan kakeknya.
”Aku sudah mengirimnya ke HP kamu! ” Alisya melirik ke arah tangan Karin yang memegang Handphone.
Wajah Karin menjadi pucat pasih melihat bunyi pesan tersebut. Ia tak menyangka kakek Alisya kini menampakkan dirinya setelah sekian lama hanya mengamati Alisya dari kejauhan tanpa mendekati atau menghubungi Alisya sama sekali.
”Karin ada apa? ” Rinto menepuk pundak Karin yang membuat Karin terduduk lemas.
Adith langsung mengambil Handphone di tangan Karin membuat Alisya kaget tidak menyadari kalau Adith berada disana.
”Se, sejak kapan kamu disitu? ” Alisya bertanya dengan tatapan tajam.
Sewaktu Alisya masuk Adith berada di balik tembok sehingga Alisya tidak menyadari keberadaan Adith.
”Segitu pentingnya kah temanmu sampai kau berani melawanku? Baik. Aku tak akan menyetuh teman-temanmu dengan satu syarat! Kau harus mendapatkan Nilai paling tinggi di ujianmu kali ini. Bukan juara 1 kelas, melainkan mencapai nilai tertinggi dari seluruh sekolah di Indonesia! Jika tidak, kau akan lihat apa yang akan terjadi.” Adith membaca bunyi pesan di Handphone Karin.
”Apa maksudnya pesan itu? ” Rinto menatap Alisya meminta jawaban.
”Siapa yang kamu maksud dengan Kakek Takahasi? ” Adith juga melancarkan pertanyaannya.
”Takahashi Yamada adalah kakek Alisya. Dia adalah orang yang sangat menyayangi Alisya tapi juga sangat protektif terhadap Alisya. Jika Ayahnya adalah seorang Kesatria Setan Putih, maka kakek Alisya adalah Iblis Bersayap malaikat. Begitulah julukan yang kami berikan pada keduanya karena perlakuan mereka terhadap Alisya” Karin menjelaskan dengan serius.
”Jadi yang menculikku dan juga pria-pria berjas hitam sewaktu insiden penembakan tempo hari itu adalah orang-orang dari kakekmu? ” Jelas Rinto memastikan.
”Aku juga tak menyangka, aku pikir kalau ayahku lah yang mengirimkan mereka! tak kusangka kalau itu malah kakek” Alisya menjawab sambil terduduk lesu.
Adith hanya menyimak percakapan mereka tanpa memberikan reaksi mengenai apa yang sedang didengarnya.
”Lalu apa yang harus kita lakukan dengan ancaman, maksudku pesan itu?” Yogi bertanya dengan gugup.
”Sepertinya hanya aku yang tak mengetahui apapun disini” Adith menaruh HP Karin menatap satu persatu orang-orag yang ada di hadapannya. Ia mulai tak sabar untuk bisa ikut masuk kedalam percakapan itu.
”Maaf Adith, aku tak tau harus menjelaskannya dari mana, seperti nya ini bukan saat yang tepat untuk menjelaskan semuanya! ” Alisya hanya melirik kearah Adith lalu menatap Karin.
”Sepertinya aku tidak cukup sabar untuk bisa menunggu nanti Alisya,,,” Adith setengah berbisik mendekati wajah Alisya yang terduduk dihadapannya.