Chapter 494 - 494. Pertengkaran Ayah dan Anak (2/2)
Silvia menghampiri Ludius dan Azell yang sedang berdebat di dapur dan saling mengacuhkan muka, membuat Silvia terkekeh menahan tawa.”Pfft.. Ha ha ha, kalian sedang apa nih. Kok saling buang muka kayak gitu?”. Tanya Silvia menyela pembicaraan mereka yang saling membuang muka.
Azell langsung menyahut dan menghampiri Silvia lalu memeluknya. ”Bunda.. lihat tuh Papa, dia tidak mengizinkan Azell untuk makan nasi gorengnya. Huwa.. Papa pelit..” teriak Azell pecah tangisannya. Ia menarik bagian ujung lengan Silvia, berusaha mencari perhatian dengan memasang wajah polos.
Ludius mengeryitkan keningnya menerima tatapan tajam dari Silvia. ”Ludius.. apa yang sudah kamu lakukan pada Azell? Mengapa dia sampai menangis seperti ini? jangan usil deh Ludius, dia kan masih anak – anak”. Sela Silvia membela Azell.
Memang Azell paling bisa mengambil hati orang dengan menampakkan kepolosan wajahnya, sampai – sampai Ludius kalah olehh Azell dalam mengambil simpati Silvia,
Ludius menggeleng – gelengkan kepalanya menolak tuduhan yang di berikan padanya. ”Tidak Sayang. Aku tidak melakukan apapun pada Azell. Dia berbohong Sayang. Apakah kamu tidak mempercayaiku?” tanya Ludius dengan memasang wajah memelas. Ia tidak mau kalah dengan Azell.
Tingkah Ludius dan Azell benar – benar membuat Silvia hanya bisa geleng – geleng kepala, tapi entah mengapa hal itu justru membuat Silvia merasakan hangatnya sebuah keluarga.
'Andai saja hal ini bisa terus terjadi dan berlangsung selamanya. Mungkin saja itu akan menjadi sebuah kehidupan terbaik yang pernah aku jalani. Tapi tidak masalah, semua berjalan perlahan, aku percaya suatu saat hal ini akan menjadi keyataan' Batin Silvia.
”Sudah – sudah. Azell lebih baik kembali lebih dahulu yah.. Bunda janji akan buat Papamu memberikan semua nasi gorengnya untuk Azell. Kalau Papamu tidak mau memberikan nasi gorengnya untuk Azell, Bunda akan memberi Papamu hukuman. Bunda janji..” ujar Silvia di balas dengan anggukan Azell yang lekas keluar dari dapur
”Sayang... kamu pandai sekali mengambil hati Azell..” goda Ludius.
Hallo kakak readers semua di manapun kalian berada? bagaimana dengan bab kali ini? adakah yang bisa embun bantu. kalau ada yang perlu di pertanyakan silahkan tulis di kolom komentar atau di review yah.. embun bakal lihat satu persatu kok kalau ada waktu senggang.
ngomong - ngomong soal novel nya embun, menurut kalian bagian mana yah yang nggak menarik atau perlu di revisi? biar embun telaah lagi dan perbaiki kedepannya. embun usahakan dengan sepenuh hati kok. soalnya embun juga masih sibuk di kekhidupan nyata.
ada salamsalam nih dari pemain Novelnya embun, salam dari abang Lu, Silvia Zhuan, Longshang, Wangchu, Kakak Lian, Linzy abigail, Putri Nadia, Putri Emilia, Pangeran Richard.
kalau gitu, di tunggu kritik saran, Komentar, PS serta reviewnya dong. biar embun makin semangat ngetiknya. kalau bisa buka babnya pakai koin yah,,, biar embun dpt penghasilan walau dikit ttp di syukuri kok.
makasih buat yang udah kasih ps dan komen dan beli bab embuun dengan coin. jujur embun sangat bahagia dengan itu semua.
jadi jangan bosan - bosan untuk kasih komen dan review yah, soalnya embun sangat menanti komentar kalian loh, beneran.. please di tunggu komen kalian kakak readers
salam sayang dan cinta dari embuun