Chapter 484 - 484. Keusilan Tuan Muda Azell (2/2)
”Ya sudahlah. Bie, aku titip Azell padamu”. Ujar Ludius dengan setengah hati melepaskan pengawasannya pada Bianca.
”Tuan Lu tenang saja. Azell anaknya kelihatannya baik kok. Pasti tidak akan menyusahkanku. Tuan Lu lebih baik kembali ke ruangan saja. Lagi pula di sana sudah ada Tuan Wangchu yang menunggu anda”.
Ludius pergi dari depan lobi kantor untuk kembali ke ruangannya , sedangkan di lobi kantor, semua staff membubarkan diri begitu Ludius sudah tidak ada di tempat. Tinggal Azell dan Bianca yang masih ada di sana.
”Tante.. ini sudah hampir siang. Bagaimana kalau kita cari makan siang bersama?”. Tanya Azell menawarkan dengan memperlihatkan kepolosan dan sikap kekanakannya.
”Boleh.. memang Azell ingin makan siang dengan apa? Kita bisa pergi ke restoran yang Azell inginkan”. Balas Bianca.
'Apa yang sedang di rencanakan anak nakal ini?'. batin Bianca kesal, karena mungkin baru kali ini dia di permainkan anak kecil.
”Tante.. Azell tidak biasa makan – makanan yang beli dari restoran. Biasanya Azell itu makan – makanan yang di buat oleh Bunda, seperti sop tulang iga, ada tempe goreng, rendang.. aduh pokoknya banyak deh. Apa Tante juga mau membuatkan makanan yang sama untuk Azell?”. Tanya Azell dengan memperlihatkan wajah polosnya,
Seketika urat kepala Bianca mencuat, rasanya hampir putus menahan amarah dan kegeraman mendengar permintaan Azell yang jelas sekali sedang mempermainkannya.
'Kurang ajar! Berani sekali anak kecil sepertimu mempermainkanku. Astaga.. kalau bukan karena kamu anak Boss sudah aku cincang habis kamu bocah! Sabar Bianca.. sabar.. kamu harus bisa menaklukkan anak nakal ini. kalau tidak, bukan Bianca Luze namanya'. Batin Bianca menguatkan diri.
”Baiklah, tante akan bawa kamu ke suatu tempat makan yang enak. Karena semua maknan yang Azell sebutkan Tante belum pernah dengar. Jadi Tante akan buat makanan yang tidak kalah enaknya dengan yang Azell sebutkan tadi, bagaimana?”. Tanya Bianca menawar.
”Tante.. bukankah tadi bilang akan menjagaku baik – baik di depan Papa. Tapi mengapa sekarang saat aku meminta makanan saja Tante menolaknya. Huwa... tante pembohong!!” teriak Azell dengan tiba – tiba membuat orang yang sedang sibuk dengan pekerjaan mreka masing – masing menjadi terganggu dan penasaran.
Author Note :
Hallo kakak readers semua di manapun kalian berada? bagaimana dengan bab kali ini? adakah yang bisa embun bantu. kalau ada yang perlu di pertanyakan silahkan tulis di kolom komentar atau di review yah.. embun bakal lihat satu persatu kok kalau ada waktu senggang.
ngomong - ngomong soal novel nya embun, menurut kalian bagian mana yah yang nggak menarik atau perlu di revisi? biar embun telaah lagi dan perbaiki kedepannya. embun usahakan dengan sepenuh hati kok. soalnya embun juga masih sibuk di kekhidupan nyata.
ada salamsalam nih dari pemain Novelnya embun, salam dari abang Lu, Silvia Zhuan, Longshang, Wangchu, Kakak Lian, Linzy abigail, Putri Nadia, Putri Emilia, Pangeran Richard.
kalau gitu, di tunggu kritik saran, Komentar, PS serta reviewnya dong. biar embun makin semangat ngetiknya. kalau bisa buka babnya pakai koin yah,,, biar embun dpt penghasilan walau dikit ttp di syukuri kok.
makasih buat yang udah kasih ps dan komen dan beli bab embuun dengan coin. jujur embun sangat bahagia dengan itu semua.
jadi jangan bosan - bosan untuk kasih komen dan review yah, soalnya embun sangat menanti komentar kalian loh, beneran.. please ditunggu komen kalian kakak readers
salam sayang dan cinta dari embuun