Chapter 480 - 480. Kecemasan seorang suami (2/2)
Ludius melangkah mundur beberapa langkah dan tersudut di sofa. Ia terduduk begitu saja seolah tenaganya telah hilang sepenuhnya. ”Kau benar, ini semua salahku karena meninggalkannya terlalu lama, bahkan tidak memberinya kabar selama 2 hari ini.” Sepintas Ludius melirik tajam ke arah Dokter Martin saat dia melihat ke arah Ludius.
”Kau akhirnya mengakuinya..” sahut Dokter Martin. Ia terlihat sangat puass melihat Ludius terpuruk.
”Kau pasti senang bukan, aku telah masuk dalam jebakanmu! Pergi menuju Kerajaan Hardland dan meninggalkan China. Prediksimu pasti aku akan meninggalkan China setengah bulan lamanya, tapi sayang sekali, istriku tidak mengizinkanku untuk itu dan aku kembali seminggu lebih cepat dari perkiraanmu. Dokter Martin, walau awalnya kau memanfaatkanku dengan hal ini, tapi aku tidak akan tinggal diam kau melakukannya lebih dari ini!”. jelas Ludius panjang lebar dengan senyum liciknya ia menahan semua amarahnya.
Sekelebat Dokter Martin tersentak kaget dengan apa yang di katakan Ludius, namun sepertinya ia tidak ingin kedoknya terbuka lebih cepat dari , hingga membuatnya menutup rapat – rapat rasa kagetnya. ”Apa yang anda katakan Tuan Lu. aku tidak mengerti dengan maksud dari perkataanmu”. Sergah Dokter Martin.
”Kau tidak mengerti dengan apa yang aku katakan. Baiklah, Teruslah bersandiwara, itu juga lebih baik untuk ke depannya, agar aku lebih bisa menahan emosi saat melihatmu dengan tampang seperti ini.” perkataan Ludius terdengar sekali sedang menyudutkan Dokter Martin.
Namun bukan pemain kelas atas namanya jika di sudutkan sekali saja panik. Dengan santainya Dokter Martin bersikap dan menjawab semua yang di katakan Ludius. ”Tuan Lu, kau pandai sekali bermain teka – teki. Apapun yang kau katakan, aku anggap itu sebuah pujian. Aku sudah memasangkan infus untuk istrimu, dia untuk sementara waktu baik – baik saja. Hanya perlu istirahat total, perbaiki pola makan dan hindari tekanan dalam pikirannya. Karena jika Nyonya Lu terlalu banyak tekanan dalam pikirannya, ia akan mudah drop. Sebaiknya kau perhatikan diriinya lebih baik lagi. Permisi!”. Kata Dokter Martin membalas lirikan tajam Ludius. ia membereskan alat medisnya ke dalam tas dan keluar dari kamar Silvia dengan aura yang tidak enak di rasa.
Ludius kembali ke sisi Silvia. Ia duduk di samping ranjang sambil memegang tangan hangat Silvia dan dengan penuh cinta ia mencium tangan Silvia. ”Maafkan aku sayang sudah membuatmu mengalami semua ini. Padahal sebentar lagi kita akan kembali ke Indonesia untuk acara empat bulanan. Cepatlah bangun istriku, kita akan habiskan waktu di Indonesia, menyelenggarakan acara empat bulanan dan mengundang anak – anak panti. Pergi jalan – jalan ke tempat yang kamu suka, semuanya aku lakukan asal kamu cepat bangun”. Ujar Ludius putus asa.
”Sayang.. Jangan pernah tinggalkan aku lagi...” gumam Silvia. sepertinya dia sedang mengigau. Keringat dingin memebasahi wajahnya.
Ludius dengan sigap mengambil kain yang ada di lemari dan menyeka keringat istrinya. ”Sayang, bangunlah.. aku ada di sini..” bisik Ludius di telinga istrinya.
Author Note :
Hallo kakak readers semua di manapun kalian berada? bagaimana dengan bab kali ini? adakah yang bisa embun bantu. kalau ada yang perlu di pertanyakan silahkan tulis di kolom komentar atau di review yah.. embun bakal lihat satu persatu kok kalau ada waktu senggang.
ngomong - ngomong soal novel nya embun, menurut kalian bagian mana yah yang nggak menarik atau perlu di revisi? biar embun telaah lagi dan perbaiki kedepannya. embun usahakan dengan sepenuh hati kok. soalnya embun juga masih sibuk di kekhidupan nyata.
ada salamsalam nih dari pemain Novelnya embun, salam dari abang Lu, Silvia Zhuan, Longshang, Wangchu, Kakak Lian, Linzy abigail, Putri Nadia, Putri Emilia, Pangeran Richard.
kalau gitu, di tunggu kritik saran, Komentar, PS serta reviewnya dong. biar embun makin semangat ngetiknya. kalau bisa buka babnya pakai koin yah,,, biar embun dpt penghasilan walau dikit ttp di syukuri kok.
makasih buat yang udah kasih ps dan komen dan beli bab embuun dengan coin. jujur embun sangat bahagia dengan itu semua.
jadi jangan bosan - bosan untuk kasih komen dan review yah, soalnya embun sangat menanti komentar kalian loh, beneran.. please di tunggu komen kalian kakak readers
salam sayang dan cinta dari embuun