Chapter 478 - 478. Hawa Pelakor menyeruak (2/2)
”Bunda juga, Sayang. Sudah kenyang sarapannya? Mengapa tidak nambah. Biar gemukan”. Silvia sudah selesai dengan makanannya, ia mengangkat tubuh Azell dan mendudukkannya di atas pangkuannya.
”Tidak ah Bunda. Azell tidak mau gemukan. Nanti tidak sispek seperti Papa. Lihat tubuh Papa yang sispek Azell juga akan seperti itu nanti”. Ujar Azell polos. Ia mengatakan apapun yang ada di dalam hatinya.
Silvia melirik ke arah Ludius dengan tatapan penuh pertanyaan. ”Apa saja yang sudah kau ajarkan Ludius? bagaimana bisa anak kecil tahu kata – kata seperti itu?”. Tanya Silvia selidik.
”Loh, kok malah tanya aku. Bukankah kalian yang selalu bersama Azell. Seharusnya aku yang tanya hal ini pada kalian. Tapi Azell benar. Kau harus memiliki bentuk tubuh bagus di masa mendatang, agar banyak wanita yang jatuh hati padamu, seperti Papa dulu”. ujar Ludius. ia melirik nakal pada Silvia,
”Ternyata Papa senang mempermainkan wanita yah? Kata buku yang aku baca, orang yang selalu mempermainkan wanita itu di namakan PLAYBOY. Berarti Papa dulu playboy dong!”.
JLEB!!
Perkataan Azell begitu menusuk hati terdalam Ludius meski benar adanya dan di sahut tawa Silvia serta Ibu Yuliana. ”Pfft.. Ha ha ha.. akhirnya ada orang lain yang mencap mu sebagai pria Playboy Tuan Lu” celetuk Silvia.
”Tega sekali kamu mengatai suamimu seperti itu, istriku. Aku hanya mencintaimu seorang loh, Sayang”. sahut Ludius tidak terima di tertawakan istrinya.
Namun sepertinya ucapan Ludius ada yang sedikit menyinggung Shashuang. Ia melirik tajam dan kesal pada Silvia. ”Ehm... Azell, kamu yakin tidak ingin pulang dengan Mama?!” sela Shashuang dengan kasar. ia merasa tersinggung dengan perkataan LUdius yang mengatakan hanya mencintai Silvia seorang.
Di tengah canda dan tawa yang sedang berlangsung di ruang makan, tiba – tiba saja Silvia merasakan pandangannya kabur, kepalanya terasa berat dan pening.
'Ada apa denganku. Bukankah tadi baik – baik saja, tapi mengapa kali ini pandanganku kabur dan rasanya pening sekali? Tidak... jangan sekarang. Aku mohon..' batin Silva.
Author Note :
Hallo kakak readers semua di manapun kalian berada? bagaimana dengan bab kali ini? adakah yang bisa embun bantu. kalau ada yang perlu di pertanyakan silahkan tulis di kolom komentar atau di review yah.. embun bakal lihat satu persatu kok kalau ada waktu senggang.
ngomong - ngomong soal novel nya embun, menurut kalian bagian mana yah yang nggak menarik atau perlu di revisi? biar embun telaah lagi dan perbaiki kedepannya. embun usahakan dengan sepenuh hati kok. soalnya embun juga masih sibuk di kekhidupan nyata.
ada salamsalam nih dari pemain Novelnya embun, salam dari abang Lu, Silvia Zhuan, Longshang, Wangchu, Kakak Lian, Linzy abigail, Putri Nadia, Putri Emilia, Pangeran Richard.
kalau gitu, di tunggu kritik saran, Komentar, PS serta reviewnya dong. biar embun makin semangat ngetiknya. kalau bisa buka babnya pakai koin yah,,, biar embun dpt penghasilan walau dikit ttp di syukuri kok.
embun juga nggak maksa, bagi yg mau ajh. kalian udah mau baca ajh embun udah terima kasih bgt..
embun selalu mencoba yang terbaik untuk kakak, agar tidak memberatkan kalian. salam sayang dan cinta dari Embun untuk kakak. dan selamat membaca