Chapter 468 - 468. Pertemuan tak sengaja dengan Putri dari Tuan Denim George (1/2)
”Bumi itu luas, bahkan jika memang pria di Kerajaan Hardland tidak ada yang bisa mengagumi bunga yang ada di taman ini. Di luar sana masih banyak pria yang bahkan sangat mengagungkan sebuah bunga,” Balas Ludius seraya menoleh ke arah si wanita tanpa memberikan senyuman seperti yang wanita itu lakukan pada Ludius.
”Kaau tidak terlihat seperti seorang pria penikmat bunga. Bahkan dari penampilan dan raut wajah saja kau lebih terlihat seperti pria dingin yang mendominasi. Apa tebakanku benar?”. Sang wanita tersenyum simpul, senyumnya terlihat manis karena ada lesung di pipinya.
”Terserah Nona akan menganggapku pria seperti apa. Tapi pada kenyataannya aku adalah orang yang menyukai bunga, terutama bunga lotus”.
”Aku dengar bunga lotus adalah salah satu bunga mistis dan di anggap bunga sakral pada sebagian penganut yang ada di China. Sepertinya rumor itu benar”
”Perkataan Nona ada benarnya, tapi bukan itu alasan aku menyukai bunga lotus”
”Hmmm.. apakah karena seorang wanita?!” kata si wanita mencoba menebak.
”Ada seorang wanita yang sangat menyukai bunga lotus. Dia bahkan memintaku untuk mengantarnya ke sungai di tempat pariwisata Yuyuan Garden hanya untuk mendapatkan biji dan bunga lotus. Katanya bunga lotus ini ingin sekali ia jadikan bahan dasar teh. Dan bijinya untuk di masak menjadi makanan. Aku yang mendengarnya sontak saja tertawa, hanya karena sebuah bunga lotus dia bahkan mau melakukan banyak hal merepotkan..”
Tanpa sadar Ludius justru menceritakan tentang kisahnya dengan Silvia yang menginginkan bunga lotus untuk di jadikan bahan dasar teh. Sejenak hatinya merasakan perasaan rindu yang tak bisa di gambarkan dengan kata – kata.
Dada bergetar hebat dengan nafasnya terasa sesak, seakan ini adalah hasil dari perasaan rindu yang tak tertahankan. Ludius bahkan tidak sadar ia sedang berbicara dengan seorang wanita yang ada di sampingnya.
”Tuan, kau pasti sangat merindukan wanita tersebut, bahkan saat kau menceritakan tentangnya membuatmu lupa bahwa masih ada aku di sini yang sedang mendengarkan”,
Perkataan si wanita menyadarkan Ludius dari lamunannya. Secepatnya Ludius memperbaiki moodnya dan menyahut perkataan si wanita. ”Ya.. dia adalah istri yang paling aku cintai. Seorang wanita bijaksana dengan kesabaran yang besar, namun sangat manja dan pencemburu.” Tanpa sadar, Ludius mengembangkan senyumnya ketika membahas Silvia,
Terlihat sekali bahwa Ludius sangat mencintai istrinya hingga wanita itu hendak pergi tidak ingin mengganggu Ludius. ”Baiklah, aku harus pergi sekarang juga. Ada banyak hal yang harus kulakukan. Semoga kelak aku juga bisa mempunyai suami sepertimu, Tuan..” ujarnya dengan senyuman dan meninggalkan Ludius seorang diri di taman.
Sang wanita pergi sebelum Ludius sempat menanyakan tentang pria bernama Denim George. Dan selang beberapa saat, datang Pangeran Richard dari arah belakang seraya menepuk pelan pundak Ludius.
”Apa yang sedang kau pikirkan Tuan Lu? Apakah kau sedang memikirkan wanita yang baru saja pergi dari sisimu?”. Tanya Pangeran Richard setengah menyindir.
”Jangan mulai lagi Pangeran Richard. Kau tahu sendirii aku tidak mungkin melakukannya”.
”Siapa tahu kau kembali menjadi dirimu yang dulu begitu melihat wanita cantik. Biar ku beri tahu, wanita yang baru saja bersamamu itu adalah Putri dari Perdana Menteri saat ini, yaitu cucu dari adik Mendiang Raja terdahulu. Karena statusnya yang cukup rendah dalam keluarga Bangsawan, maka dari itu dia cukup di kucilkan dari Keluarga Kerajaan,”
”Apa! Coba kau ulangi perkataanmu yang tadi!”. Ludius tersentak mendengar nama cucu dari adik mendiang Raja. Pasti orang tua dari wanita tadi tahu silsilah keluarga Kerajaan.
”Dia itu seorang dari Keluarga Kerajaan..”
”Bukan, bukan yang itu. Coba kau ulang lagi perkataanmu!”. Tegas Ludius. Ia tanpa sadar mengubah intonasi perkataannya menjadi keras dan kasar.
”Dia Nona Realina George, putri dari Perdana Menteri saat ini yaitu Tuan Denim George, yang juga salah satu keturunan dari adik Raja terdahulu”.
Penjelasan singkat cukup membuat Ludius tercengang. Rupanya Tuhan masih mau berbaik hati padanya dengan kejadian saat ini.
”Ha ha ha.. mengapa begitu kebetulan yah..” gumam Ludius.