Chapter 449 - 449. Kedatangan Li thian dan Hanson yang tak terduga (1/2)

Nadia beranjak dari duduknya, ia menarik paksa Ling ling dan melebarkan senyumnya yang ia tunjukkan pada pria – pria yang ada di depannya. ” He he.. Enak sekali yah kalian becandanya! kalian lanjutkan saja candaannya. Aku akan ke atas untuk melihat kondisi dari Silvia”. Nadia berbicara penuh penekanan, ia sudah jengkel bukan main pada semua pria yang ada di depannya.

'Dasar.. seenaknya saja main ledek orang. Mereka kira aku nggak malu apah!'. Gerutu Nadia dalam hati, Ia menarik paksa Ling ling meninggalkan ruang tamu menuju tangga untuk naik ke lantai atas menemui Silvia yang masih ada di kamarnya.

”Ishh..Nadia, kau akan membawaku kemana?” seru Ling ling yang di tarik paksa pergi dari ruang tamu oleh Nadia.

”Aku ingin Kak Ling Ling menemaniku ke kamar Mbak Silvia. Katanya mau barbeque an, tapi dia masih di kamar. Dengar – dengar juga Mbak Silvia drop lagi tadi pagi, jadi aku mau pastiin kondisinya..” ujar Nadia.

”Kau yakin tidak sedang menghindari ledekan mereka? Aku harap kamu tidak salah paham atau sakit hati dengan ledekan mereka Putri Nadia..”

”Mana berani aku sakit hati. Hanya sebal saja mereka menggunakan ku sebagai bahan bercandaan. Kamu juga sama kak Ling ling, meledekku di depan mereka, aku kan masih punya rasa malu..” ujar Nadia yang menunjukkan kejengkelannya.

Mereka kini sudah sampai di depan pintu masuk ke kamar Silvia. Dari luar terlihat Silvia sedang duduk di depan meja rias sambil merapikan surai rambutnya.

”Kalian sudah datang..” Seru Silvia yang melihat kedatangan Ling ling dan Nadia di balik cermin. Ia beranjak dari duduknya dan menghampiri dua sahabatnya itu. ”Ayo masuk, Ling ling dan Putri Nadia. Kalian sudah lama di sini?” tanya Silvia, ia membawa kedua sahabatnya masuk dan duduk di sofa.

”Kami sudah cukup lama di bawah saling ngobrol dengan Tuan Wangchu dan dua orang yang di bawanya”. Sahut Ling ling.

”Bagaimana kondisimu, Mbak Silvia? Dengar – dengar kondisimu kembali drop. Apa Tuan Lu tahu akan hal ini?”. Tanya Putri Nadia seraya memegang kedua tangan Silvia. Terlihat gurat kecemasan yang nampak di wajah Nadia.

”Kamu tidak perlu khawatir Nadia, Mbak baik – baik saja kok. Kalau masalah Ludius tahu atau tidak, sepertinya dia tau meski Mbak tidak memberitahukan hal ini padanya. Kau tahu sendiri Nadia, suami Mbak itu sangat teliti. Tidak mungkin dia meninggalkan Mbak di China tanpa persiapan apapun.” Jelas Silvia panjang lebar pada Nadia untuk Putri Hadiningrat itu tenang.

”Arrgh..” Keluh Silvia. Ia seketika memegangi perutnya dengan gurat menahan rasa sakit.

”Mbak Silvia.. ada apa denganmu? Apa luka itu kembali terasa?”. Tanya Nadia, ia memapah Silvia duduk, namun Silvia tolak secara perlahan seraya tersenyum simpul.

”Silvia.. kau tahu kondisimu sedang tidak baik. Mengapa melakukan hal – hal merepotkan seperti mengundang banyak orang untuk barbeque an bareng? Lebih baik kamu istirahat deh,” omel Ling ling pada Silvia melihat kondisi sahabatnya yang menahan sakit.

”He he he.. Ling ling, kau tahu kan, Ludius sedang tidak ada di China. Aku hanya sedang mencoba menghibur diri sendiri. Lagi pula apa salahnya dengan kumpul bareng seperti ini?! kita ini sudah seperti saudara. Harus sering – sering dong kumpul bareng, biar tambah akrab..” ujar Silvia beralasan.

”Ngeles ajah kamu Silvia. Sudah yuk ah, kita ke bawah. Para pria tampan sudah menunggu di bawah loh.. suwerrr..” kata Ling ling dengan cengirannya. Dia memang salah satu teman yang paling bisa tertawa di saat kondisi terburuk sekalipun.

”Baiklah.. kita turun sekarang. Aku juga tidak enak kalau sampai Kakak ipar datang dan membuatnya menunggu lama..”