Chapter 442 - 440 (2/2)

[Jadi kamu beneran marah nih Sayang? Pdahal aku bilang apa adanya loh. Sinyal di sini buruk, Sayang. Jadi aku bisa menghubungimu tadi. Bisa kamu memaafkan aku, Sayang?] bujuk Ludius kembali. Ia memang paling bisa merayu ala – ala pria bucin. Dasar CEO bucin emang..

Lama Silvia tidak menjawab, ia masih membuang muka dari depan laptopnya. Sikap imut seperti ini memang yang akan membuat pria tergila – gila padanya.

[Masih tidak mau maafkan suami mu ini, ya sudahlah.. aku tutup nih teleponnya] kali ini salah satu alis Ludius, seperti ada kejutan lain yang menunggu Silvia.

Dengan secepat kilat Silvia memperbaiki cara duduknya dan memperhatikan perkataan Ludius dengan serius,

[Menyebalkan kamu Ludius! Siapa yang memperbolehkanmu menutup teleponnya?! Aku masih belum selesai berbicara dan menatap wajah tampanmu, suamiku..]

[Ho.. jadi istriku ini mengakui kalau suaminya tampan?! Hmm terima kasih Sayang.. kamu memang yang terbaik.]

[Iyakan saja lah.. orang narsis memang saat sedang narsis lebih baik di iyakan. Dari pada ngambek, susah nenanginnya]

[Baiklah, apapun yang istri tercintaku katakan, aku iyakan. Yang penting kamu senang]

[Hnng.. bisaan ngerayunya] kata  Silvia memberi senyum dan tampang remeh.

[Tentu bisa dong.. Ludius Lu.. tidak akan ada yang tidak bisa di lakukan ]

[Narsis,,!!] ejek Silvia.

[Baiklah syang. Kita sudahi sampai di sini curcolnya. Aku mau tanya Sayang, kamu sudah makan malam belum? Ingat jaga kesehatanmu, Sayang..]

[Belum, lagian aku juga belum laper. Nanti sajalah..] kata Silvia. Dari layar ponsel, Silvia memperlihatkan sikap enggan.

[Sayang, kamu harus makan yang teratur! Aku sudah meminta Bibi Yun untuk mengawasi pola makanmu. Aku hanya tidak ingin kamu menjadi istri yang jarang makan hanya karena jauh dariku. Itu tidak lucu loh!]

Silvia mengeryitkan keningnya, ia terlihat melebarkan senyumnya sambil melihat kearah Ludius.

[Suamiku, narsismu ternyata cukup parah juga yah.. apa perlu aku beri ciuman agar kamu sadar?]

CHAPTER 440

Ludius terlihat sedang tertawa kecil melihat tingkah menggemaskan istrinya di depan camera. Melakukan video call rupanya tidak buruk juga..

Nyatanya selalu ada saja yang di lihat dan di bicarakan. LDR dan menikmati fitur video call iitu ternyata menyenangkan.

Setelah selesai berbicara satu sama lain, Silvia menutup telefon nya dan video call mereka berakhir dengan sebuah candaan untuk menenangkan hati Silvia.

Hampir 1 jam lamanya Silvia melakukan video call dengan Ludius. Karena kondisi tubuhnya yang belum vit, Silvia memilih untuk tidur dan tidak ingin menunggu makan malam tiba.

”Lebih baik aku tidur sekarang. Besok akhir pekan dan aku ingin mengundang semuanya untuk barbeque an bareng.” Silvia menarik selimutnya dan tidur menggapai malam.