Chapter 434 - 434. Perjalanan Menuju Kerajaan Hardland (1/2)

”Pfft.. Sayang, kamu ini sedang marah atau cemburu?”. Ledek Ludius, ia menghampiri  Silvia yang masih berdiri di tempat.

”Siapa yang cemburu! Jangan asal bicara kamu Ludius!!”, jawab Silvia dengan lantang dan keras. Ia seperti menghindari dari ledekan Ludius yang cukup membuatnya malu.

”Jangan ngambek dong Sayang.. ” bujuk Ludius, ia mendekap Silvia dari belakang.

”Siapa yang mgambek, aku Cuma tanya.. Apa yang sudah kamu bicarakan dengan Ibu? Mengapa terlihat mencurigakan? Kamu sedang tidak menyembunyikan sesuatu dariku, kan sayang?!”. Tanya Silvia selidik.

”Kamu berpikiran terlalu jauh istriku yang pemarah.. Aku hanya meminta izin untuk pergi ke Kerajaan Hardland dan meminta Ibu untuk menjagamu dengan baik. Aku harus pergi sekarang Sayang..” kata Ludius.

Ia membalikkan posisi Silvia menjadi berhadapan dengannya. Kini mereka saling tatap muka, memandang mata satu sama lain. Dalam sekejap Silvia sudah memeluk Ludius, menyamankan dirinya di dalam pelukan Ludius.

”Janjilah padaku Ludiu. Kamu akan segera kembali.. karena aku tidak suka menunggu”. Kata Silvia,

Ludius membelai surai rambut Silvia dan membenakan kepala Silvia dalam pelukannya. ”Jangan khawatir Sayang. Setelah uruanku dengan Kerajaan Hardland selesai, aku akan langsung kembali dan orang yang akan aku temui pertama kali adalah kamu istriku. Jadi, jangan sedih lagi, ya..”

Silvia menganggukkan kepalanya. Ludiu tidak ingin berlama – lama berbicara dengan Silvia karena takkut itu akan memperngaruhi emosi Silvia yang belum stabil.

Di depan pintu masuk mansion, sudah ada mobil BMW series 5 dan seorang sopir yang siap mengantarkan Ludius menuju bandara.

”Sayang, aku berangkat dulu yah..” kata Ludius mengatkan salam perpisahan dengan memberikan kecupan hangat di kening Silvia.

”Hati – hati di jalan dan cepat kembali..”

Ludius melangkah menuju mobil. ”Tuan, silahkan masuk..” kata pak sopir yang membukakan pintu samping.

Silvia melambaikan tangan, mengantar kepergian mobil yang membawa Ludius  keluar dari pintu gerbang Mansion.

Di tengah perjalanan Ludius menelpon Pangeran Richard untuk memberi tahu bahwa dirinya sudah ada di jalan. Agar Pangeran Richard juga bersiap – siap.

Drrt drrt...

[”Ludius, ada apa kau menghubungiku?”]

[”Tidak ada apapun? Pangeran Richard, posisi saat ini sedang ada di mana? Aku sedang ada di perjalanan menuju bandara. Sekitar 20 menit lagi aku akan sampai ke sana”]

[”Kebetulan, aku juga baru sampai bersama Emilia. Kita akan pergi dengan membawa satu orang lagi”]

[”Hah?! Satu orang lagi, memangnya siapa lagi yang ingin kau bawa ke Kerajaan Hardland?”]

[”Zain Malik. Orang yang kau percayakan sebagai salah satu penjaga Silvia”]

[”Aku cukup terkejut Pangeran Richard juga tertarik padanya. Aku tidak akan meminta menanyakannya nanti setelah sampai. Sepertinya ada hal menarik yang udah aku lewatkan. Sampai bertemu di bandara!”]

Tut tut tut..