Chapter 430 - 430. Dokter Martin bag2 (1/2)

Entah mengapa setiap Ludius melihat Martin, ia seakan sudah mengenal orang itu dan bahkan mereka juga pernah bertemu sebelumnya. 'Tapi dimana? dari cara dia berbicara sangat tidak asing dengan seseorang... pasti ada yang tidak beres dengannya. Untuk saat ini aku lebih baik diam dan mengikuti permainannya'. Batin Ludius. Ia terus mengawasi cara Martin berinteraksi dengan sekitarnya, kebiasaan  yang Martin lakukan saat berbicara, ia perhatikan dengan sangat teliti dan jangan sampai di lewatkan satu pun. menurutnya ada yang aneh dengan si Martin.

Untuk saat ini Ludius tidak ingin memperpanjang masalah indentitas sebenarnya si Martin ini. Ia lebih memilih fokus pada kesehatan Silvia. Ia mungkin akan memasang cctv dan mengirim pelayan ke mansionnya untuk memantau pergerakan Martin ini.

Karena ramah tamah antara Tuan rumah dan tamu sudah selesai, Martin Rudolf meminta izin untuk pamit melanjutkan perjalananya menuju mansion yang sudah Ludius siapkan untuk tempat tinggalnya.

Martin beranjak dari tempat duduknya, begitu juga yang lain menyusul mengantar Martin menuju pintu depan Mansion Lu.

”Terima kasih atas kepercayaaan Tuan Lu dan Bibi yang sudah menyerahkan masalah Nyonya Lu pada saya. Saya akan melakukan sebaik mungkin untuk menyelamatkan kadnungan dari Nyonya Lu. Kalau begitu saya permisi”. Ujar Dokter Martin.

Mobil sudah di siapkan untuk mengantar Dokter Martin menuju tempat tinggalnya. Sedangkan Wangchu yang datang bersama Dokter Martin masih tinggal di mansion untuk membahas hal penting dengan Ludius.

”Ludius, ada hal penting yang harus aku bicarakan dengan,mu.” Kata Wangchu.

”Aku tahu, aku sudah tidak memiliki banyak waktu. Aku akan terbang sekitar jam 16.30 sore nanti. Belum lagi Silvia masih dalam keadaan tidur. Ikut aku ke ruang kerja. Kita akan bicarakan di sana”.

Ludius mempercepat langkahnya menuju ruang kerja di ikuti Wangchu di belakangnya.

-

Di ruang kerja, Ludius masuk dan langsung duduk di meja kerjanya yang sudah ada laptop di depannya. Wangchu yang baru saja masuk langsung menghampiri  meja kerja Ludius dan memberikan beberapa bukti tentang orang yang ada di ruang rahasia lelang gelap berupa foto. Foto tersebut di dapat dari video yang sudah di selidki dan di filter oleh Zain seharian tadi.

”Ludius, bagaimana menurutmu. Apakah kau mengenal ciri – ciri postur tubuh yang ada di foto? Kemungkinan besar dia adalah orang yang menawarkan chip dokumen berisi penilitian Projek MHD 103 pada manajer lelang gelap.” Kat Wangchu menerangkan,

Ludius melihat dengan seksama beberapa foto yang terlihat buram. Apalagi pria dalam foto tersebut memakai jam hitam, kaos tangan hitam dan memakai topeng silver. Semua sangat tertutup dan tidak ada sidik jari yang tertinggal di TKP.

Bisa di bilang dia adalah salah satu pemain handal, atau bisa jadi dia adalah salah satu orang besar di Organisasi Dark Phantom. Hal ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.

”Aku tidak bisa berkomentar untuk saat ini. tapi kita harus mendapatkan identitas dari orang yang menawarkan chip file HMD103 dan obat pengendali pikiran Psycotronich secepatnya. Karena jika hal ini di biarkan terlalu lama, aku takut akan berakibat pada mereka semakin gencar membersihkan sisa buktinya”, ujar Ludius. Ia meletakkan kembali foto – foto yang di kirimkan Wangchu padanya.

Ludius mengepalkan kedua tangannya untuk menyangga dahunya. Ia terlihat serius dengan apa yang di pikirkannya saat ini, karena hanya itu satu – satunya bukti penghubung antara dirinya dan identitas sebenarnya dari Pemimpin Dark Phantom.

”Ludius, aku akan menyelidiki hal ini lebih dalam dan terperinci. Aku harap kau dapat sabar dan menunggu. Tidak mudah bagi kita mengungkap identitas dari orang satu ini”.

”Aku tahu itu, maka dari itu aku tidak akan gegabah dalam mengambil keputusan.”