Chapter 426 - 426. Permintaan Lancang bag 3 (1/2)
Setelah pedebatan panjang antara Wangchu, Zain dengan Pangeran Richard. Akhirnya Pangeran Richard menyutujui permintaan gila dari Wangchu, meski hal ini membuat Wangchu dan Zain menjadi berpikir pasti ada hal yang di sembunyikan Richard. tapi untuk sekarang, mereka lebih pokus untuk menyelamatkan Silvia dari desakan media massa.
#FLASH BACK OFF
Para wartawan dari berbagai media massa mendapat ketegasan dari Pangeran Richard mulai terdiam, meski mereka merasa aneh mendengar seorang Putri raja menyukai pria biasa dan itu di restui Kakaknya.
Memang sedikit tidak masuk akal, tapi dari cara Pangeran Richard dan Emilia menerangkan, itu sudah cukup membungkam opini publik mengenai skandal yang terjadi pada Silvia dan Zain. Itu sudah cukup untuk mengalihkan perhatian para publik untuk sementara waktu.
Siang ini konferensi pers sudah selesai dengan sedikit kegaduhann karena ulah provokator yang sedang di selidiki. Karena menurut Zain, indentitasnya sudah sangat di rahasiakan mengenai dirinya adalah mantan Silvia. Zain juga khawatir identitas lain dirinya sebagai salah satu anggota SSIA terkuah ke ranah publik. Karena ia sedang melaksanakan misi rahasia.
-
Setelah acara konferensi pers ini selesai dan semua wartawan mendapat jawaban, mereka mulai memubarkan diri. Kini di dalam gedung hanya tersisa beberapa orang dari anggota Naga Imperial yang siap siaga untuk mengamankan suasana, dan ada beberapa dari Pasukan khusus yang di tugaskan untuk melindungi Pangeran Richard dan Puteri Emilia.
”Emilia..” Panggil Zain pada Emilia yang sudah akan pergi dari mimbar bersama Pangeran Richard.
Langkah Emilia terhenti, ia menoleh ke arah Zain. ”Ada apa Zain, mengapa kamu masih diam saja di sini. ayo kita pulang, kau harus mempertanggung jawabkan perkataanmu ke Kerajaan Hardland. Terutama pada Ayahanda Raja”. Kata Emilia dengan tenang.
”Apah!!”. Lagi – lagi Zain di buat kaget dan tercengang. ”Aku tidak salah dengar,kan? Kita ke kerajaan Hardlan? Menemui Baginda Raja?”. Tanya Zain mengulang.
Ia bagai di sambar petir di siang bolong, pasalnya adalah dia harus menghadap Baginda Raja yang jelas adalah Ayah dari Emilia. Zain tidak menyangka, bahwa keputusan meminta bantuan Emilia akan berakhir seperti ini. ini bukankah masih terlalu dini untuk mereka?!
”Iya! Kau harus bertanggung jawab dengan permintaanmu padaku. Kau sudah mengumumkan pada seluruh dunia bahwa kamu adalah kekasih dari Putri Kerajaan Hardland. Jika Ayahanda Raja mendengar ini, aku tidak mungkin bisa menghindar. Lalu apa aku harus mengatakan melakukan semua iini hanya untuk menyelamatkan reputasi Silvia?! Ayolah Zain, jangan pikir kau tidak memikirkan konsekuensinya..” kata Emilia dengan tenang.
Jujur sih, dalam hati Emilia ia sangat senang jika Zain benar – benar mau ke Kerajaan Hardland dan menjadi suaminya. Apalagi dengan status rahasinya yang menjadi Agen intelejen Divisi Negara, pasti Ayah tidak akan mempermasalahkannya, kan???
Zain menelan ludahnya dengan sangat kasar, ia hanya bisa mengehela napas kasar dan mrnatap Emilia pasrah. ”Mengapa kau tidak mengatakan hal ini sebelumnya? Oh ok. Aku yang salah karena macam – macam pada Putri Kerajaan Hardland. Maka aku akan terima konsekuensinya..” ujar Zain
'Lagi pula aku juga di perintahkan oleh atasan untuk segera terbang ke Inggris dan meninggalkan semua urusan di China. Tidak ku sangka akan ada alasan untukku pergi ke sana. Hanya saja, siapa yang akan menjaga Silvia jika aku dan Ludius tidak ada?'. Batin Zain.
”Hei, Zain. Kau melamun lagi? Apa yang sedang kau pikirkan?”. Tanya Emilia menyadarkan lamunan Zain.