Chapter 416 - 416. Bertemu denganmu setelah sekian lama bag3 (1/2)

”Tidak ada..” jawab Hanson singkat..

”Tidak ada, kalau begitu aku sarankan pada mu, lebih baik carilah wanita yang benar – benar tepat untukmu, Tuan Hans. Aku tahu, aku bukanlah wanita yang tepat untukmu. Carilah wanita di luar sana yang benar – benar mengerti tentang dirimu.”

”Bagaimana jika aku mengatakan bahwa tidak ada wanita yang tepat untukku selain dirimu, Silvia. Kamu wanita yang menarik dengan pemikiran yang cukup sederhana, tanpa ada pikiran picik di dalamnya.  Semua yang berhubungan denganku mengincar kedudukan sebagai Nyonya besar dari Keluarga besar Lin dan menginginkan properti dari Perusahaan Royal Grup. Ini kadang membuatku berpikir, apakah kedudukan dan status tinggi penting bagi kalian para kaum wanita?!”.

”Kamu berpikir  terlalu jauh, Tuan Hans. Aku bukanlah wanita  yang sebaik itu. Tapi mengenai pendapatmu tentang semua wanita menginginkan kedudukan dan status tinggi dalam hidup mereka. Sepertinya pemikiranmu terlalu berlebihan. Tidak semua wanita gila akan dunia ini.” Silvia melihat tegas ke arah Hanson. ”Dan.. Apa bedanya para wanita itu denganmu, Tuan Hans? Bukankah kamu juga menginginkan kedudukan dan semua kekayaan yang ada dalam Keluarga Lin?! Jika tidak kamu juga tidak mungkin akan melakukan hal sampai sejauh ini”.

Perkataan Silvia begitu tandas, dalam sekejap orang – orang yang mendengarnya terdiam, tidak terkecuali Ling ling dan Hanson. Baginya hal ini akan berpengaruh pada masa depan yang ada dalam semua sudut pandang orang.

Mengapa semua pria selalu menyudutkan wanita sebagai seorang yang gila akan status dan harta?! Lalu apa bedanya dengan mereka para pria yang selalu bekerja keras saling tikung dari belakang meski masih dalam satu keluarga, kalau bukan demi kekuasaan dan harta?. Memikirkan ini, membuat Silvia ingin tertawa sinis. Membungkam semua mulut pria yang ingin mengatakan perkata ini seenak lidah mereka.

”Mengapa kamu diam saja Tuan Hanson, apakah perkataan Silvia sudah menampar keras wajahmu yang tidak tahu malu mengatakan hal seperti ini?”. tanya Ling ling pada Hanson yang diam seribu bahasa.

”Ck ck ck.. kamu terlalu dini untuk mengatakan suka atau cinta pada Silvia, Tuan Hans. Hal seperti ini saja kamu tidak memahaminya, apalagi memahami hati Silvia. Lebih baik kamu carilah wanita yang setipe denganmu. Itu akan lebih baik”. Sambung Ling ling.

Perkataan Ling ling menambah tamparan di wajah Hanson, kini ia terlihat pria yang kehilangan harga diri di depan dua wanita yang terang – terangan menyudutkannya. Tapi pria tetaplah pria, mau bagaimanapun, ia akan selalu mempunyai cara untuk menjawab perkataan wanita.

”Apakah aku terlihat sebagai pria yang haus akan kekuasaan, Silvia? Apa kau tahu apa saja yang sudah aku lewati selama hidupku?!”. Hanson membuka suara, mencoba membela diri dari tamparan yang baru saj di dapatkannya.

”Aku tidak tahu, itu adalah isi hatimu. Aku tidak mungkin bisa melihat apa yang ada dalam hati seseorang, dan aku tidak ingin bermain tebak – tebakkan tentang apa  yang orang pikirkan. Kau dan hidupmu, tidak ada urusannya denganku.”

”Jadi intinya mau aku berbuat apapun, kau tetap takkan mungkin menerima perasaanku. Benarkan?!”. Kata Hanson dengan mengangkat sebelah alisnya.

”Aku sudah katakan dari awal. Kita tidak memiliki hubungan apapun selain Dosen dan mahasiswinya. Masalah perasaan, aku harap Tuan Hans mau melupakan hal yang pernah Tuan Hans rasakan”. Kata Silvia dengan formal, terlihat jelas ia sedang menjaga jarak dengan Hanson.

Di tengah pembicaraan mereka, datang beberapa pelayan  yang membawakan makanan yang Hanson pesan. ”Permisi Tuan dan Nona”. Kata pelayan yang membawa troli makanan.