Chapter 394 - 394. Yu Garden bag3. Bunga Lotus (2/2)
Jleb...
Perkataan Silvia seperti ejekan bagi Ludius, tapi memang seperti itu adanya. Seorang Ludius yang hidup dengan bergelimang harta dan wanita mana tahu hal begituan. Ejekan yang cukup menohok bagi Ludius.
”Ya.. ya.. aku adalah pria bergelimang wanita, maka dari itu kamu tidak perlu cemburu kalau aku dekat dengan wanita lain..” jawab Ludius asal.
”Ludius!! Sekali lagi kamu bilang seperti itu, aku sumpal pakai daun, biar buat makan siang sekalian!”.
Canda tawa Ludius dengan Silvia tidak hanya sampai sini, mereka habiskan waktu di atas perahu, dan banyak pengunjung yang memperhatikan mereka, dan diam-diam para wartawan juga mengambil foto mereka tanpa izin.
-
1 jam hampir mereka lalui di atas perahu. Di saat perahu akan menepi, dari kejauhan Shashuang dengan amarah yang meluap menarik tangan Azell menghampiri Ludius dan Silvia.
Silvia melihat Shashuang dan Azell menghampiri mereka jutru bingung, apalagi emosi Shashuang terlihat jelas nampak di wajahnya. ”Sebenarnya ada apa ini? Mengapa Shashuang terlihat marah, Ludius?”. Tanya Silvia.
Ludius tidak lantas menjawab, ia menuntun Silvia ketepian terlebih dahulu. Dan kini mereka saling berhadap-hadapan. Hal ini semakin membuat orang yang melihatnya semakin penasaran. Apalagi yang ada di depan mereka adalah orang terkaya dengan peringkat 5 Perusahaan terbesar di China.
”Ludius! Apa kau sedang mempermainkanku!”. Tanya Shashuang dengan tegas. Ia terlihat sangat marah kali ini, wajahnya merah padam. Bahkan Azell kali ini tidak mengangkat suara, membiarkan Shashuang berbicara sesukan hatinya/
”Apa maksudmu Shashuang?”. Ludius mengeryitkan keningnya. Dia masih tidak mengerti apa yang Shashuang bicarakan. Lalu ia mengedarkan matanya mencari dimana Julian berada.
'Apakah Julian belum sampai juga? Brengek! Dia sebenarnya pergi kemana?' batin Ludius,
”Siapa yang kau cari Ludius! Jangan alihkan pandanganmu dariku! Bukankah kau sudah berjanji untuk datang secepatnya! Apa kau tahu berapa lama aku dan Azell menunggu kedatanganmu!!”. Emosi Shashuang meluap-luap.
Azell sepertinya juga sama marahnya pada Ludius, ia tidak berbicara atau mengatakan sesuatu, membuat Ludius terlihat bersalah. Silvia yang melihat pertengkaran mereka hanya bisa diam, dia merasa seperti orang ketiga yang membuat hubungan Ayah dan Anak saling diam dan salah paham.
Silvia melepas pegangan Ludius, wajahnya ia tundukkan tanpa berani melihat ke arah Shashuang ataupun Azell. ”Ludius, kau selesaikan terlebih dahulu masalah yang kau buat pada mereka berdua. aku sudah tidak tahu apa yang harus ku lakukan, karena memang pada kenyataannya kamu yang membuat mereka menunggu lama.”
”Sayang tunggu, jangan pergi.. tetaplah disini. Kamu adalah istriku, mengapa kamu harus pergi.” Cegah Ludius, ia menarik kembali lengan Silvia.
”Nona Shashuang, maaf atas sikap Ludius yang membuatmu menuggu. Kalian selesaikanlah masalah ini terlebih dahulu.” Silvia berkata bahkan tanpa melihat wajah Shashuang.