Chapter 395 - 395. Yu Garden bag4. Skandal yang Tercium Publik (1/2)
Perasaan sedih dan terluka sedikit menggores hati Silvia melihat Shashuang datang bersama Azell, menunjukkan diri mereka di depan semua orang dengan segala hal yang di katakan dan di lakukan Shashuang, membuat semua orang berasumi bahwa semua ini salahnya.
Pada awalnya Silvia berpikir ini akan baik-baik saja dan akan segera berlalu, tapi sepertinya tidak semudah itu. Para wartawan dan pengunjung mulai merubungi mereka saat ini. Perasaan tidak nyaman semakin di rasakan Silvia.
Dengan berat hati Silvia melepas genggaman tangan Ludius. Ia melihat wajah Ludius dengan senyuman tipis. ”Suamiku, kau selesaikan dulu permasalahanmu dengan mereka. Aku akan pergi dan tidak akan mengganggumu. Kamu bisa kembali mencariku jika urusanmu dengan Nona Shashuang sudah selesai..” ia pergi begitu saja dari para kerumunan, meninggalkan Ludius yang masih menghadapi berbagai pertanyaan publik.
Tangan Silvia sudah lepas dari genggamannya dan itu membuat emosi Ludius meledak. Ia memandang tajam kearah Shashuang, tatapannya begitu dingin dan menusuk hingga membuat tubuh Shashuang dalam sekejap gemetar.
”Shashuang! Apa kau sudah puas!”. Keadaan Ludius masih tenang meski dalam hatinya terbakar amarah yang meluap. Ia bertepuk tangan tanpa eskpresi di depan semua orang. Itu membuat orang yang tahu bagaimana Ludius dulunya terdiam seketika.
”Ludius, apa maksudmu?”. Tanya Shashuang dengan mencengkram ujung samping dressnya, antara kesal dan takut membuat Shashuang tidak berani melanjutkan kata-katanya.
”Tidak ada maksud apapun, lagi pula istriku sudah pergi, bukankah ini yang kamu inginkan? Hubungan kita sampai tereskpos media dan semua orang tahu kejamnya Ludius Lu karena menelantarkan anak dan wanitanya. Baiklah.. kau menang!”. Bisik Ludius pada Shashuang.
Shashuang mendapat perkataan yang menusuk hanya bisa berdiri terpaku memandang nanar Ludius. Ia sudah tidak perduli pada Azell ataupun wartawan yang sedang meliput mereka.
Wartawan terus saja menekan dengan berbagai pertanyaan yang membuat opini publik semakin menurun tentang Ludius, skandal kali ini sepertinya tidak dapat di hindari. Di tambah lagi Ludius sang CEO yang misterius sangat di tunggu beritanya oleh banyak orang atau kalangan.
”Diam!! Apakah seperti ini cara wartawan memperlakukan narasumbernya. Sudah saya katakan, dalam waktu dekat kami akan mengadakan konferensi pers. Jika kalian masih berani mengajukan atau menyiarkan berita tanpa persetujuan kami, saya pastikan kalian akan mendapat bayarannya.” Ludius berbicara dengan lantang dan memandang satu persatu orang yang ada di depannya tanpa bergeming.
Seketika semua orang kembali terdiam, mereka ingin mendapatkan berita bagus dan terkini, tapi satu sisi takut akan kekuasaan yang di miliki Ludius.
Azell yang sejak tadi diam menarik-narik bawah jas Ludius dengan menengadahkan wajahnya berharap Ludius memandangnya. ”Pa.. mengapa Papa mengatakan hal itu di depan Mama? Azell tidak sepenuhnya setuju dengan perkataan Papa.” Seru Azell lirih.
Ludius menundukkan wajahnya dan mendengarkan apa pendapat putra jeniusnya. Dengan senyum simpul ia mengacak-acak rambut Azell. ”Azell, Papa tahu apa yang sedang kamu pikirkan. Ada banyak alasan mengapa Papa mengatakan itu pada Mamamu. Tapi satu hal yang pasti, Papa akan melindungi kalian, tidak peduli apapun yang Mamamu perbuat. Percayalah! Serahkan semuanya pada Papa.” Ujar Ludius dengan tenang.
”Azell mengerti, Pa..” jawab dengan angggukan serta senyuman dari Azell. Ludius percaya, Azell pasti dapat mengerti dengan keadaan yang terjadi.