Chapter 375 - 375. Hambatan (1/2)

”Jadi mereka sudah bergerak, bahkan sudah menyebarkan berita burung yang dapat mengguncang kestabilan dunia bawah. MENARIK..!”  sorot mata licik terpancar jelas di kedua mata tajam Ludius.

Tidak ingin membuang-buang waktu, Ludius mengambil kemeja hitamnya yang ada di sofa dan memakainya sambil berjalan cepat keluar kamar untuk segera pergi ke bar Night Dragon menemui seseorang.

Di depan ruang makan yang sedang Ludius lewati, Bibi Yun melihat Ludius pergi dengan terburu-buru membuatnya ingin bertanya. ”Tuan, anda ingin pergi kemana? Apa yang harus saya katakan jika Nyonya menanyakan anda?” Bibi Yun langsung menghampiri Ludius.

Langkah Ludius terhenti, ia menoleh ke arah Bibi Yun. ”Aku akan pergi ke bar Night Dragon. Jika Silvia terbangun, katakan saja aku ada urusan yang tidak bisa di tunda.” Ujar Ludius. Ia langsung melanjutkan langkahnya sambil membetulkan kancing kemejanya, hingga sampai di depan mansion dan tidak mendapati mobilnya di sana.

”Pak, dimana kau menaruh mobilnya!” seru Ludius, ia terlihat sangat terburu-buru. Bibi Yun yang melihat dari kejauhan hanya bisa mengelengkan kepala. Pasalnya baru sehari Ludius kembali dan malam ini sudah akan pergi lagi.

Dari arah samping pak sopir yang biasa mengurus mobil Ludius berjalan cepat menghampirinya. Kelihatannya dia sangat cemas, mungkin teriakan Ludius tadi cukup menggelegar hingga membuat orang menjadi gugup dan takut akan amukan darinya jika lamban dalam melakukan pekerjaannya.

”Maaf Tuan, mobilnya belum saya parkir.” Kata pak sopir gugup sambil menundukkan badan.

”Tidak perlu di pikirkan, jangan takut begitu, aku tidak akan menghukummu. Berikan kuncinya!” Ludius menadahkan tangannya menunggu pak sopir memberikan kunci yang di butuhkannya.

”Maaf, ini Tuan Lu kunciinya.” Pak sopir memberikan kunci tersebut dengan tangan gemetar.

”Terima kasih, katakan pada Bibi Yun untuk memperhatikan Silvia sementara waktu.”

”Baik Tuan.”

Ludius mempercepat langkahnya menuju garasi mengambil mobil ferrari luxury kesayangannya. Dengan kecepatan penuh, ia langsung melesat keluar gerbang Mansion menuju Bar Night Dragon,

Di tengah perjalanannya menuju bar Night Dragon, di saat jalanan shanghai yang mulai sepi, Ludius merasa ada yang tidak beres. Ia melihat kearah spion dan ternyata ada beberapa mobil pick up yang sedang mengikutinya.

”Kelihatannya malam ini juga akan menjadi malam yang panjang, baru sehari aku bisa istirahat tenang dan kondisiku belum pulih. Kalian sudah mengirimkan tikus-tikus menjijikan ini. Apa orang itu serius ingin menyingkirkan ku?” gumam Ludius.

Sembari menambah kecepatan mengemudi, Ludius meliirik ke arah jam tangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 malam. Kebetulan sekali ini bertepatan dengan lelang gelap yang sedang di adakan di hongkong. ”Apakah mereka dengan sengaja mengirim orang-orang untuk menghambatku agar tidak datang ke lelang gelap?” pikir Ludius.

Dengan kecepatan penuh, Ludius mencoba menghindari baku tembak. Tapi sepertinya itu tidak bisa di hindari lagi. Mobil musuh ada sekitar 2 di belakang, belum lagi jika mereka sudah mengirim jebakan di depan sana.

Bang bang bang!!

Mendapat serangan mendadak, Ludius langsung membanting setir ke samping untuk menghindari serangan dari arah kanan. ”Sial! Kurang ajar, apa kalian ingin bermain-main dengan ku?” umpat Ludius.

Sepertinya tidak ada tempat untuk Ludius lari, sebelum melawan mereka, ia terlebih dahulu menghubungi seseorang.

Drrt.. drrt..

Lama teleponnya tidak di angkat, membuat konsentrasi Ludius terpecah menjadi dua dan hampir kehilangan keseimbangan karena terus mendapat serangan.

[”Malam Master, ada apa Master menelpon saya malam-malam?”]