Chapter 364 - 364. (1/2)

”Zhenyi, lepasin tangan Xing'er! Xing'er mau temani Tuan ke dalam.” Tolak Chun xing dengan terus mencoba lepas dari cekalan Zhenyi.

”Jika kamu terus seperti aku tidak akan segan Xing'er! Diam dan masuk!.” Zhenyi menarik tangan Chun xing hingga tanpa sengaja terjatuh ke dalam pelukan Zhenyi.

Chun xing yang terkejut dengan apa yang Zhenyi lakukan langsung mendorong Zhenyi mundur, namun tangan kiri Zhenyi melingkar cukup erat di pinggang Chun xing membuatnya tidak berdaya di depan pria kasar di depannya.

”Tidak!.” Tolak Chun xing kembali. Penolakannya kali ini ternyata mengundang amarah dari Zhenyi yang beberapa hari ini belum istirahat dari terakhir kali pertempuran di daerah Nanjiang.

Tangan kanan Zhenyi menekan dagu Chun xing memaksa wanita itu melihat jelas kearahnya. Dengan sorot mata yang dalam, ia mencuri ciuman Chun xing dengan paksa.

”Pffft..” Chun xing mencoba memberontak dengan mendorong dan memukul-mukul dada Zhenyi, namun sepertinya mustahil. Pria itu terlalu kuat, bahkan tidak memberikan celah sedikitpun untuk Chun xing lepas darinya.

'Tidak..! mengapa jadi seperti ini? Ciuman pertamaku, yang ingin aku persembahkan untuk Tuanku nanti, tapi mengapa di ambil olehnya?.' Batin Chun xing berteriak.

Pria bernama Zhenyi ini cukup kasar dalam mencium Chun xing, dan bagi Chun xing sendiri yang belum pernah tersentuh oleh pria meski itu sebatas bibir merasa sedih sekaligus terluka. Tanpa sadar sudut air matanya menetes membasahi wajah Zhenyi,

Sesaat Zhenyi tertegun ketika wajahnya basah oleh setetes air mata Chun xing, ia langsung melepas tautannya dari bibir Chun xing dan mengangkat Chun xing membawanya kembali ke dalam mobil.

”Maafkan aku..” bisik Zhenyi pada Chun xing ketika wanita  itu ada dalam gendongannya.

”Mengapa kau melakukan ini padaku? Memaksa sebuah ciuman wanita? Apa kau pantas di sebut seorang pria?”

”Lebih tidak pantas menjadi orang ketiga diantara hubungan mereka.”

Chun xing langsung menyembunyikan wajahnya di sela dada Zhenyi. Sedangkan di dalam mobil, Zhenyi menurunkan Chun xing lalu menyudutkannya di sudut kursi dengan memandangnya serius. ”Jangan pernah menjadi orang ketiga dalam sebuah hubungan. Selain kau melukai hati mereka, kau takkan mendapatkan apapun selain sebuah kebencian. Meski aku tidak menyukai tingkahmu, tapi kau adalah orang yang menolong Master.” Zhenyi beranjak dari depan Chun xing dan menutup pintu mobilnya.

Chun xing hanya terdiam mendengar setiap perkataan Zhenyi, tidak bisa membantah karena semua yang di katakan Zhenyi adalah BENAR. Tapi tetap saja Chun xing sudah terlanjur jatuh hati dengan Tuannya. Ia hanya bisa diam untuk sementara waktu, kepolosan dan pengasinngannya akan dunia membawanya menjadi wanita yang menjadi keras kepala tanpa memikirkan perasaan orang lain.

-

Disisi lain, dengan tubuh yang masih penuh luka lebam dari beberapa kali terbentur, Ludius menggendong Silvia menuju kamar mereka. Saat ini mungkin waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 malam.