Chapter 359 - 359. Rencana Liburan bag 3 (2/2)

Jangan salah, meski Wangchu urakan sekalipun, namun ketika ada seseorang yang mengganggu dan mengusik mood nya. Dia bahkan bisa lebih kejam dari pembunuh berdarah dingin sekalipun.

”Maafkan saya Tuan, saya tidak bermaksud mengganggu waktu anda. Saya akan pergi sekarang juga.” Kata sang wanita gagap dengan tubuh gemetar ia meninggalkan Wangchu seorang diri di saung.

”Bagus, pergilah! Aku sedang tidak mood untuk melakukannya bahkan pada wanita seksi sepertimu sekalipun!.” Gumam Wangchu.

Ingin menikmati makan saja ada yang mengganggu, benar-benar membuat mood seorang Wangchu tidak baik. Namun ketika orang yang di tunggu nya menyapa, betapa beruntungnya Wangchu saat ini.

”Wangchu, boleh ikut gabung makan?.” Seru Nadia yang baru saja datang.

Wangchu menoleh ke arah samping dan melihat Nadia yang datang dengan membawa dua buah es krim. ”Tentu saja, aku juga tidak nyaman jika makan sendiri dan harus menghabiskan ini seorang diri. Lalu yang kau bawa?.” Tanya Wangchu melirik ke arah es krim yang Nadia bawa.

”Ini ice cream, kamu mau Tuan Wangchu? Kebetulan aku membeli dua.” Katanya ber alasan, padahal mungkin itu di sengaja membeli dua, dan yang satu untuk Wangchu tentunya.

”Yakin itu membli dua hanya kebetulan dan tidak di niatkan memang untuk ku satu?” ledek Wangchu.

”Bisa tidak, hargai orang yang sudah membawakanmu makanan. Berhenti tanya macam-macam dan nikmati ice cream nya, atau nanti ice nya mencair.” Nadia memberikan satu ice creamnya pada Wangchu.

Dengan polosnya Nadia menjilat dan menyesap ice cream dengan lidah nya di depan Wangchu. Wangchu sendiri yang melihatnya begitu tergoda, bukan tergoda pada ice cream nya, tapi pada Nadia yang menjilat ice cream itu. Bibirnya terlihat seksi, membangkitkan insting liarnya saat itu juga.

'Wanita ini, mengapa dia bisa mengodaku seperti ini. Tidak tahu kah menjilat ice cream di depan pria akan mengundang pemikiran yang memabukkan?.' Batin Wangchu. Matanya tidak henti hentinya melihat kemana arah lidat dan bibir Nadia menyesap dan menjilat.

Pikiran kotor Wangchu terus berjalan sampai Nadia menyadari ada yang tidak beres dengan cara Wangchu menatapnya.

”Wangchu!” sentak Nadia.

”Uhm, ada apa kau memanggil ku Putri Nadia Hadiningrat?.” Tanya Wangchu dengan nada menggoda ala ke play boy annya.

”Tidak ada, hanya saja kondisikan caramu menatap ku, aku tidak suka!.” Kata Nadia dengan ketus.

”Memang ada yang salah dengan caraku menatapmu? Perasaan aku biasa saja..” ujar Wangchu mengelak.

”Dasar pria mesum! Singkirkan pemikiran kotor mu tentang aku Mesum!.” Omel Nadia dengan tangan memukul mukul Wangchu, begitu ice cream nya habis.

”Ampun.. ampun Putri Nadia Hadiningrat.. aku salah,, piss. Bisa kau maafkan aku? Aku sungguh tidak berfikiran seperti itu kok tentangmu. Beneran,,!” kata Wangchu meyakinkan Nadia yang sempat kesal dan jengkel sampai mengeluarkan bibirnya yang bersungut seksi.

'Aishhh.. jika kau terus saja seperti itu, aku takkan bisa menahannya lagi, Nadia. Jangan siksa kesabaranku!.' Batin Wangchu.

”Sudah ah, ayok makan, Wangchu. Keburu dingin kan nggak enak,” Nadia mengambil piring, nasi uduk dan ikar bakar yang masih mengepul