Chapter 356 - 356. Pria tua Misterius bag2. Mantan Pemimpin Serikat FAF (1/2)
”Xing'er, untuk apa kamu datang kemari, Nak?.” Tanya pak tua. Ia menghampiri Chun Xing dan duduk sambil bersandar di pohon besar.
”Tuan yang Ayah tolong katanya ingin sekali menemui Ayah ke kebun. Padahal Chun xing sudah peringatkan untuk tetap tinggal sampai lukannya sembuh. Tapi Tuan tetap ngotot ingin bertemu Ayah.” Ujar Chun xing dengan logatnya yang polos, seperti layaknya anak desa pada umumnya.
”Hufft.. Cuaca hari ini benar-benar panas sekali.” Keluh pak tua, ia sesaat melirik tajam ke arah Ludius yang masih berdiri di samping Chun xing. ”Anak muda, katakan.. siapa namamu?” tanya pak tua itu dengan acuh, namun sebenarnya ia sangat cermat, dilihat dari lirikan tajamnya.
”Saya Ludius Lu, Tuan. Kalau boleh tahu, siapa nama anda? Dan siapa sebenarnya anda. Bagaimana bisa hidup mengasingkan diri dari dunia luar seperti ini?.” Tanya Ludius ramah pada pak tua itu, meski pak tua menganggapnya acuh.
”Panggil saja aku Paman Shang, selebihnya jangan tanyakan apapun padaku. Aku tidak suka!,”
”Baiklah jika itu yang Paman yang inginkan. Saya kemari hanya ingin mengatakan terima kasih karena anda telah menyelamatkan saya. Saya harus kembali secepatnya, karena masih banyak urusan yang harus saya selesaikan.” Kata Ludius langsung saja pada inti pembicaraannya. Ia tidak ingin lebih lama basa basi dan menunda kepulangannya ke Mansion.
”Kau yakin ingin kembali sekarang juga, anak muda? Tidakkah menunggu sampai badai reda?.” Sahut Paman Shang.
Ludius memandang dengan sorot mata yang dalam, mencoba menerka apa maksud dari perkataan Paman yang mengatakan . 'Sampai badai reda? Apa maksud dari perkataannya? Jelas dia tidak sedang mengatakan cuaca hari ini.' Batin Ludius menerka.
”Apa maksud anda sampai badai mereda, Paman Shang?. Anda tidak sedang memperingatkanku, kan?” tanya Ludius mempertegas.
Chun xing yang merasa akan ada hal yang tidak baik jika terus di lanjutkan membuatnya melerai mereka. Ia langsung memegang lengan Ludius erat. ”Ayah, Tuan. Sebenarnya apa yang sedang kalian bicarakan? Dari pada kalian membicarakan hal yang tidak penting. Lebih baik kita kembali dan memakan sesuatu. Xing'er akan memasakkan sesuatu untuk Ayah. Bagaimana?.” Bujuk Chun xing agar perdebadan mereka tidak terus berlanjut.
”Terima kasih atas tawarannya, tapi saya harus kembali ke kota karena masih ada istri dan Perusahaan yang harus saya urus. Jika ada waktu, pasti akan datang kemari untuk menemui kalian.” Tolak Ludius secara halus. Selagi Paman Shang tidak mau mengatakan maksud perkataannya. Percuma bagi Ludius untuk tetap tinggal disana.
”Tapi Tuan, anda benar-benar akan pergi? Tidak menunggu sembuh terlebih dahulu?. Padahal kan Tuan baru saja bertemu dengan Ayah..” Chun xing melepas tautannya dari lengan Ludius berlari ke arah Ayahnya dan menarik-narik lengan Paman Shang, seakan merengek layaknya anak kecil,
”Ayo Ayah.. bujuk Tuan agar mau tinggal beberapa hari disini. Xing'er sudah lama tidak bertemu dengan orang lain, dan sekarang sudah ada Tuan, tapi dia mau pergi..” rengek Chun xing manja bagai anak kecil yang sedang meminta sesuatu.
”Xing'er, jangan menghalagi Tuan Lu untuk kembali. Dia juga mempunyai kehidupan sendiri di sana. Jika sudah waktunya, Tuan Lu juga akan kembali kesini untuk menemuimu. Kau bisa bersabar Xing'er?” kata Paman Shang menegur dan menasehati putrinya yang terlalu polos itu.
”Tidak! Pokoknya Xing'er ingin ada di samping Tuan, sudah lama Xing'er sendiri dihutan ini dan hanya di temani Ayah. Itu tidak adil.” Rengek Chun xing.