Chapter 349 - 349. Tamu dari kalangan Bangsawan (1/2)

Jakarta, Indonesia

Pagi ini, di apartemen mewah sekitaran kota Jakarta Wangchu mempersiapkan diri untuk mengunjungi Bibi Yuliana sekalian mengajak Nadia tentunya. Anggap saja pendekatan ala anak muda yang tak muda.

Wangchu yang baru saja selesai mandi dan hanya memakai sehelai handu untuk menutupi bagian bawah  tubuhnya, mendengar dering dari ponsel miliknya yang tergelerak di atas meja.

Bzzt.. Bzzt..

”Siapa orang reseh yang sepagi ini mengganggu kehidupan tenangku?.” Gerutu Wangchu.

Dengan malasnya Wangchu mengambil ponsel tersebut, ketika melihat nama panggilan yang masuk ia mengerutkan keningnya. ”Zhenyi?!. Ada apa sepagi ini dia menghubungiku?.”

[”Halo Zhenyi, aku beri waktu kau 5 menit untuk mengatakan hal penting. Kalau kau hanya mengatakan omong kosong maka aku akan langsung memutusnya!.”]

[”Ini masalah penting Tuan Wangchu,”]

[”Masalah penting apa yang membuatmu harus mengganggu waktu tenangku.”]

[”Malam tadi area Hutan Nanjiang di serang kembali oleh musuh yang sama, dan kabar buruknya adalah Tuan Longshang terluka parah, sedangkan Master hilang di bibir jurang dan belum di temukan.”]

[”BODOH! Berita sepenting ini mengapa baru mengatakannya sekarang!. Bagaimana keadaan Silvia saat ini? Dia sedang hamil dan kondisi tubuhnya lemah, aku khawatir dia akan down  begitu mendengar berita ini.”]

[”Aku dengar dari penjaga bayangan Nyonya Silvia keadaannya baik-baik saja. Dan pagi ini beliau masuk ke kantor untuk menggantikan Master dan Tuan Longshang yang tidak bisa masuk untuk menggantikan rapat.”]

[”Baiklah, aku akan segera terbang kembali ke Indonesia bersama Bibi Yuliana. Kau kabari aku segerea jika ada perkembangan mengenai keberadaan Ludius.”

[”Baik Tuan Wangchu.”]

Tut tut tut.

Longshang segera menutup panggilannya.

”Mengapa harus di saat seperti ini mereka melakukan pergerakan? Aku harus secepatnya menjemput Bibi Yuliana dan terbang kembali ke Indonesia.”

Wangchu bergegas mengambiil setelan kemejanya dan mengganti pakaian untuk segera menuju Kediaman Ibu Yuliana.

”Apa yang harus aku katakan pada Bibi nanti mengenai kondisi Ludius?  Sudah berkali-kali Bibi Yuliana mendengar kabar tidak mengenakkan mengenai kondisi putrinya. Aku takut jika ini terus berlanjut Bibi akan mengambil keputusan yang salah.”

Di depan cermin, Wangchu memandanng dirinya sendiri sambil memakai jam tangan terbaiknya. Di rasa sudah cukup rapih, ia langsung mengambil ponsel dan kontak mobilnya yang ada di meja dan langsung keluar dari dalam kamarnya.

Beruntung Paman Tommy meminjamkannya sebuah mobil untuk di pakai selagi di Indonesia, jadi Wangchu tidak perlu repot mencari taksi atau kendaraan lainnya.

Butuh waktu sekitar 10 menit untuk sampai di kompleks perumahaan elit di area kelapa gading.

”Jika aku menunda kepulangan ke China, akankah Ludius sudah di temukan? Jika aku mempercepat kepulangan dan Bibi Yuliana mengetahui semuanya, apa yang akan dia lakukan? Ahh... Wangchu, mengapa kau jadi ragu seperti ini?.” Ucapnya sedikit frustasi dengan keadaan yang terjadi.

-

10 menit perjalanan telat berlalu dan saat ini mobil Wangchu sudah terparkir di halaman Kediaman Ibu Yuliana. Hanya saja Wangchu agak sedikit heran, ada apa sepagi ini mobil berderetan terparkir rapi di depan Kediaman Ibu Yuliana?