Chapter 328 - 328. Hanya sebuah Ciuman yang mampu menenangkanmu (1/2)
Richard menepuk pundaknya sendiri dengan mengangguk pada Silvia, apalagi melihat wajah Silvia yang terlihat kelelahan. Tapi sepertinya Silvia tidak ingin ada fitnah di antara mereka, dengan halus Silvia melepas genggaman tangan Richard.
”Tidak perlu, kau tahu.. aku sudah bersuami dan kau seorang pria. Tidak baik bagi kita jika seperti ini. Semarah apapun aku pada suamiku, aku takkan menyalahi janji pernikahan. Itu adalah pantangan terbesarku.”
”Meski suamimu sudah berkali-kali membuatmu terluka? Kau terlalu baik Silvia. Mengapa tidak bersamaku saja ke Kerajaan Hardland. Kau disana akan di manja layaknya seorang putri.” Tawarnnya sambil menoleh kearah Silvia.
”Suamiku adalah rumahku Tuan Richard, seharusnya anda juga mengetahui hal ini. Sudahlah, aku harus kembali. Mungkin saja Ludius sudah menunggu kepulanganku.” Silvia beranjak dari duduknya dengan keringat dingin yang mengucur deras.
Sepertinya sakit itu kembali kambuh, dan Silvia tiba-tiba saja merasakan sakit yang luar biasa di area perutnya. 'Tidak! Jangan sekarang Tuhan. Aku masih belum kembali ke rumah. Aku tidak ingin orang di sampingku ini menyelamatkanku untuk yang ke tiga kalinya dan mengancam Ludius dengan hal yang mustahil.'
Dengan tangan yang memegang erat perutnya, Silvia menahan rasa sakit. Ia tidak menghuraukan Pangeran Richard yang ada disampingnya dan melangkah perlahan pergi meninggalkannya.
Langkah Silvia terlihat sangat kesusahan, Pangeran Richard lekas menyusul Silvia meski wanita itu membencinya sekalipun. ”Jangan memaksakan diri, biar aku membawamu ke rumah sakit!.” Richard sedikit memaksa Silvia dengan memegang lengan Silvia dan hampir menggendongnya,
Namun terdengar suara lantang yang menghentikan Richard melakukannya.
”Berhenti..!” teriak seseorang dari samping mereka.
Seketika senyum Silvia merekah mendengar suara itu, 'Ludius.. mengapa kau baru mencariku sekarang bodoh!.' Umpat Silvia yang senang sekaligus kesal. Ia menoleh ke samping sebentar dan mengacuhkannya untuk sementara.
'Anggap itu hukuman untukmu suamiku yang genit! Berani sekali selingkuh di depanku!,'
Untuk sementara waktu Silvia membiarkan Richard menggandeng tangannya, memapahnya jalan perlahan dengan tangan kiri Silvia memegang perutnya yang sakit bagai di sayat-sayat.
”Kau ingin membantuku pulang bukan, ok! Baiklah. Untuk kali ini saja aku membiarkanmu membawaku pergi!.” Kata Silvia ketus.
”Kau menggunakanku untuk membuat suamimu cemburu, rupanya kamu licik juga Silvia.”
”Tentu saja, dia harus merasakan apa itu hati dan perasaan yang panas bagai kebakaran jenggot! Enak saja dia bermain dengan wanita sementara aku disini seperti orang hilang!.” Silvia dengan cepat berubah moodnya.
Kini Silvia lebih ceria dengan perkataan kasar dan omelan ala ibu-ibu hamil pada umumnya.
'Akhirnya kau tersenyum dan mengomel juga Silvia. Sejak tadi aku terus mengikutimu dan kau nampak muram dan tak bertenaga. Seperti ini saja juga sudah cukup. Setidaknya bertahanlah demi calon anak kalian Silvia.'
Sedangkan Ludius yang berlari kearah mereka langsung menarik tangan Richard dari lengan Silvia dan menangkap tubuh Silvia dalam pelukannya.
”Ahhh… ” teriak Silvia ketika dia fikir akan jatuh.
Karena takut, Silvia memejamkan matanya tak berani melihat. Namun saat ia sadar ia dalam pelukan seseorang, perlahan Silvia membuka matanya.
”Sayang, apa pelukanku begitu nyaman hingga membuatmu memejamkan mata untuk tidur?.” Tanya Ludius dengan nada jahilnya.