Chapter 311 - 311. Kedatangan Shashuang (1/2)
”Tidak ada, hanya menarik melihat Nona Silvia mau dengan suka rela menemaniku sarapan bersama,”
”Oh.. ini juga terpaksa,” balasnya. ”Jika bukan karena pria sepertimu yang mengatasnamakan terima kasih untuk memaksaku, aku juga tidak sudi”, ucapnya dengan bergeming lirih hampir seperti suara desisan nafas, di lanjut dengan meminum air putih yang sudah ada di genggaman tangannya.
”Maafkan aku jika memaksamu Nona Silvia, tapi aku memang membutuhkan teman untuk menjelajah beberapa tempat didaerah Shangshai dan kebetulan bertemu denganmu yang pernahku SELAMATKAN.” Ujarnya tandas sampai membuat Silvia tersedak.
Ukhuk.. ukhuk..
Silvia yang sedang minum langsung menghentikannya dan menaruh gelasnya kembali di meja. Dengan cepat ia mencari tissu atau sapu tangan untuk membersihkan pakaiannya yang sedikit kotor,
”Pakaialah ini..” Richard memberikan sapu tangannya dan begitu saja Silvia mengambil sapu tangan tersebut dari tangan Richard.
”Terima kasih..” jawabnya tanpa ke arah Richard.
Ia langsung membersihkan pakaiannya yang kotor. ”Aku sadar dan sangat sadar Tuan Richard yang baik hati ini sudah menyelamatkanku. Tapi apakah perlu mengatakan itu berulang kali untuk mengingatkanku? Aku tidak pikun seperti yang Tuan fikirkan”,
Setelah selesai membersihkan pakaiannya yang kotor, Silvia bentuk sapu tangan tersebut dan baru sadar bahwa ia memakai sapu tangan milik Richard.
'Mengapa aku tanpa sadar memakai barang miliknya? Ah.. dia tidak akan mengejekku bukan?!' batin Silvia,
Ia memandang Richard dengan senyum malu yang sedikit dipaksakan, ”Terima kasih, ini yang kedua kalinya kau menolongku..”.
”Tidak masalah. Saat pertama kali kita bertemu, aku sudah menganggapmu teman. Lebih senang lagi jika kau mau menjadi pasanganku. Sungguh di sayangkan kau sudah besuami.” Ujarnya dengan santi.
Mereka melanjutkan kembali mencicipi hidangan yang di siapkan pelayan dari beberapa sayuran yang Richard berikan pada mereka. Silvia yang baru memakannya beberapa suap ditemani nasi putih rupanya cukup menikmati menu sarapan tersebut.
”Bagaimana rasanya?” tanya Richard sambil terus memandangi Silvia dengan gemas,
”Enak, meski ini sayuran tapi mereka mengolahnya dengan cukup pandai. Terasa sedikit gurih, mungkinkah ada sedikit tambahan dari kaldu ayam?” tebak Silvia.
”Ya, mereka menambahkan sedikit kaldu daging babi untuk membuat sayurannya tidak pahit dan wangi.”
Ukhuk.. ukhuk..
Lagi-lagi Silvia tersedak, kali ini karena sayuran yang dimakan mengandung kaldu daging dan dengan cepat Silvia mengambil tissu lalu mengalihkan dirinya dari arah meja dan memuntahkannya.
”Mengapa kau baru mengatakan sekarang?” Omel Silvia begitu tahu apa yang dimakan.
”Maaf, aku tidak tahu kalau kau tidak mengkonsumsi daging babi juga”
Hufft..