Chapter 307 - 307.Pagi hari didapur (2/2)

***

Keesokan harinya,

Pagi ini pukul 06.00, Mansion Lu sedikit ramai dengan suara riuh Nadia, Lingling serta Linzy yang sedang sibuk di dapur. Lingling dan Linzy yang jarang menyentuh dapur di temani Bibi Yun memasak banyak menu makanan.

”Bi, kali ini apa yang akan kita masak?” tanya Lingling, ia sedang mengupas ubi.

Sedangkan Linzy terlihat biasa saja meski sudah mendapat peringatan keras dari Wangchu, mungkin ia melakukan ini agar tidak membuat geger sahabatnya. Mau bagaimana lagi, Linzy melakukan ini juga karena di bawah tekanan. Hanya saja ia merasa tidak pantas menjadi bagian dari mereka yang telah tulus menjadi temannya.

”Mengapa kau melamun Zy? Apa ada yang sedang kau fikirkan?”. Tanya Silvia yang baru saja datang dari arah pintu. Ia melihat Linzy melamun dan hampir saja melukai tangannya sendiri yang sedang memegang pisau. Ia dengan cepat mengambil pisau di tangan Linzy untuk mencegah hal itu terjadi lagi.

”Aku hanya sedikit melamun tadi, maaf..” balas Linzy dengan rasa bersalah.

Silvia dengan cepat mengambil pisau yang ada di tangan Linzy untuk mencegah hal itu terulang kembali. ”Kamu tak perlu meminta maaf, jika sedang tidak enak badan. Lebih baik kamu istirahat dulu. Biar aku dan yang lainnya yang menyelesaikan masakannya”,

”Baiklah.. aku sepertinya harus kembali terlebih dahulu. Aku baru ingat ada tugas di rumah sakit yang harus aku urus”, ucap Linzy beralasan,

”Baiklah.. dan terima kasih sudah menemaniku tadi malam. Setidaknya aku tidak sendirian”.

”...” Linzy terdiam dan hanya membalas dengan senyuman, lalu pergi dari dapur.

”Sil, kali ini menu sarapan apa yang akan kau buat dengan ubi yang sudah ku kupas?” tanya Lingling yang masih mengupas kentang di tangannya.

”Kita akan membuat camilan sekaligus lauk bernama combro”,

Mendengar itu Lingling langsung tertawa terbahak-bahak, ”Bhahaha.. ya ampun Sil, itu nama apaan? Comblo?” tanyanya mengulangi,

Mungkin karena aksen R itu susah di lafalkan orang china, maka yang terdengar dari mulut Lingling adalah comblo.

Nadia yang sedang mengiris tipis tempe untuk di goreng menoleh ke arah Lingling risih dengan tawa menggelegar sahabatnya. ”Iya combro, itu makanan ringan yang nikmat di makan atau di jadikan lauk. Kau akan segera mengetahuinya nanti”, sahut Nadia.

”Aku jadi makin penasaran dengan yang namanya comblo ini. Makanan nikmat olahan ubi, sedikit meragukan tapi terdengar unik.” Ujar Lingling bersemangat mempelajari masakan khas Indonesia

Sembari mengupas ubi dan bahan yang lainnya, Silvia mulai menjelaskan cara pembuatan combro ini step by step dengan cara terperinci dan mudah dipahami. Lingling yang serius memperhatikan hanya bisa mengangguk meski kadang tidak paham apa yang sedang di lakukan.

Lain halnya dengan Nadia yang sedang sibuk dengan menunya sendiri, terlihat lebih tenang dalam menyiapkan masakannya. Dalam keseharian Nadia sewaktu di Indonesia, bisa memasak adalah sebuah kewajiban dalam keluarga Bangsawan Hadiningrat. Jadi memasak masakan lokal adalah hal mudah baginya.