Chapter 282 - 282. Love you..! Tetaplah berada disisiku bag 2 (1/2)

Silvia memandang intens suaminya, mata bulat dengan bulu mata yang lentik itu mengedip manja membuat sang suami tersenyum seringai.

”Bukankah kau yang mengajari aku tentang ini.. Ish... pura-pura tak tahu pula!”. Wajah merajuk Silvia yang menggemaskan membuat Ludius ingin mencubitnya.

”Dari mana kau mempelajari bahasa sebanyak itu Sayang?”

”Dari pria play boy sepertimu!” menunjuk dada bidan Ludius, ” Memang siapa lagi orang yang pandai bersilat lidah pada banyak wanita selain dirimu?”. Kata Silvia mendelikkan matanya.

”Ishh.. Tapi yang Tuan Lu cintai ini hanya Silvia Zhuan seorang”,

”Modus lagi..!”,

”Mau istriku mengatakan modus sejuta kalipun maka aku akan mengatakan Mencintaimu sejuta kali pula”.

”...” Silvia hanya terdiam dengan berseri-seri mendapat begitu banyak perkataan manis dari suaminya, antara malu dan bahagia. Perasaaannya bagai melayang jauh, disitu Ludius terdiam sejenak.

”Sayang.. Izinkan aku mengatakan ini untuk kesekian kalinya. Tetaplah disisiku, OK..!”.

”Uhm..” jawaban singkat Silvia mewakili seluruh perasaannya, ia menenggelamkan wajahnya di dada bidang Ludius. ”Ingatlah akan janjimu, jangan pernah tinggalkan aku..” ucap Silvia.

'Maafkan aku Sayang, mungkin dalam waktu dekat aku akan pergi dengan jangka waktu yang tidak bisa di prediksi',

Membelai lembut surai rambut Silvia yang di biarkan tergerai, untuk sejenak di depan jendela yang membentang di depannya pantai Jeju menjadi saksi bahwa Hati takkan bisa terpisah meski raga terpaut jauh.

***

Matahari terus merangkak mendekati senja menemani sepasang suami istri yang tengah duduk berdua menghadap jendela menikmati pemandangan pulau Jeju. Waktu yang di lewati bersama membuat keduanya tidak sadar waktu sudah menunjukkan pukul 03.30 sore waktu setempat.

”Suamiku, ini sudah sore. Mau sampai kapan kau memelukku seperti ini?”. Tanya Silvia sambil menoleh ke samping dan melihat wajah suaminya yang teduh.

”Sampai aku puas..”. jawab Ludius santai, ia mencium ujung kepala istrinya dengan tangan kanan yang usil mencubit pinggang istrinya.

”Augh..!! apa-apaan sih Ludius, jangan genit deh..!”. Silvia mendelikkan matanya memperingatkan suaminya dengan tangan kirinya mencubit tangan kanan suaminya yang usil.