Chapter 267 - 267. Mengundang Amarah Ludius..! bag 2 (2/2)
'Tidak adakah petunjuk tentang Silvia? Jika ia benar-benar di bawa oleh Putra Han seharusnya Silvia sudah ada di tangannya. Aku harus secepatnya kesana atau aku akan benar-benar terlambat'. Batin Ludius.
Seketika Ludius melangkah keluar dari Cafe dengan langkah gontai, perasaan takut akan kehilangan tentu saja menghiasi wajah Ludius. Di tengah kegundahan hati Ludius,Wangchu mengejar langkah Ludius hingga langkahnya terhenti di depan pintu.
”Ada apa kau memanggilku? Apa yang mereka katakan tentang keadan Silvia?”. Tanya Ludius beruntun
”Mereka mengatakan kalau Silvia sebelum di bawa pergi oleh Tuan muda Han ia sempat diselamatkan oleh seseorang yang sepertinya mengenalnya!”.
”Segera cek CCTV cafe segera!, kita harus melihat siapa yang menyelamatkan Silvia hingga tidak mau mengembalikannya padaku!”. Tegas Ludius, aura kemarahan sudah terlihat jelas dimatanya.
”Aku sudah meminta staf cafe mengeceknya untuk kita, kau harus tenang Ludius. Setidaknya Silvia masih selamat untuk saat ini”. Kata Wangchu menenangkan.
Tanpa sadar disaat Ludius akan melangkah keluar dari cafe, ia dikejutkan dengan banyak bercak darah yang tidak ia perhatikan sebelumnya karena memang agak jauh dari pintu dan sedikit menjorok kedalam, makanya ia dan Wangchu tidak memperhatikannya.
”Wangchu, kemari!”. Perintah Ludius begitu melihat banyak bercak darah,
Dada Ludius seketika terasa sesak memikirkan jika ini adalah darah milik istrinya yang sedang mengandung. Tangannya mengepal giginya menggertak dengan tatapan dingin membunuh di sertai amarah keputusasaan.
Begitu Wangchu melihat aura mematikan itu kembali dari sorot mata Ludius membuatnya berfikir ini pasti akan menjadi hari yang melelahkan.Wangchu hanya bisa menghela nafas panjang.
”Jika Ludius sudah murka aku tak tahu lagi apa yang akan dia lakukan! Sifat dan karakternya yang emosional dan mudah marah ini memang mengerikan”. Gumam wangchu. Ia menghampiri Ludius
”Ada apa kau mencariku Ludius?”. Tanya Wangchu tenang
Ludius lantas tidak menjawab pertanyaan Wangchu, ia melihat kearah noda lalu mengalihkan pandangannya kearah Wangchu. ”Lihatlah!” tunjuk Ludius ke bercak darah yang ada diatas lantai.
”Sepertinya ada pertarungan setidaknya adu tembak dan kita tidak tahu bagaimana nasib Silvia. Ini semua salahku!”. Ludius mulai menyalahkan dirinya sendiri.
”Berhenti untuk berfikiran negatif! Kita masih belum tahu apa hasil pertarungan kali ini, dan orang yang menyelamatkan Silvia adalah orang yang Silvia kenal. Mungkin mereka sedang berada di suatu tempat”. Kata Wangchu menenangkan
Dari dalam cafe datang manajer cafe yang mengatakan apa saja kejadian yang telah terjadi. Ia datang dengan membawa laptop di tangannya beserta beberapa pelayan yang mungkin bisa menjadi saksi dan petunjuk untuk membantu Ludius.
”Tuan Lu, maaf atas ketidaknyamanannya.. saya adalah manajer yang bertugas di cafe ini”. Sapa sang manajer, ia mempersilahkan Ludius untuk ke tempat duduk dan melihat apa yang ada di CCTV.
Di sebuah meja yang cukup besar Ludius ditemani Manajer cafe melihat sekilas CCTV yang menanyangkan kejadian yang terjadi. Di layar laptop terlihat Silvia dicekal oleh Putra Kel Han dan beberapa penjaga yang ada di belakangnya, namun disaat akan dibawa keluar oleh Putra Han, ada seorang pria yang datang dengan kedua tangan kanannnya yaitu Daniel Qin!.