Chapter 266 - 266. Mengundang Amarah Ludius..! (1/2)
”Tuan maafkan atas kelalaian kami, segera kami akan mengurus Nona ini untuk anda!”. Dan segera ketiga suster mengangkat Silvia ke sisi kasur yang sudah di siapkan di samping Daniel.
Beberapa Dokter spesialis kandungan ternama datang begitu mendengar Tuan Daniel mengeluh dengan apa yang di lakukan suster padanya. Mereka langsung melaksanakan perintah dan memeriksa dengan detail kondisinya.
Setelah selesai pemeriksaan dari ketiga Dokter kandungan yang memeriksa kondisi Silvia, mereka mulai berdiskusi untuk menimbang kembali diagnosa yang terjadi padanya. Lebih tepat dikatakan kalau mereka tidak ingin terjadi kesalahan karena ini menyangkut Tuan Daniel yang membawanya ke Rumah Sakit. Ketiga dokter yang sudah memeriksa Silvia menghampiri Daniel dengan wajah yang tidak bersahabat.
”Katakan! Bagaimana kondisinya?”. Tanya Daniel tegas tanpa basa basi, ia yang melihat Silvia terbaring tidak jauh darinya merasakan dadanya begitu sesak dan berat.
”Kondisi pasien saat ini masih baik-baik saja, pasien hanya kelelahan dan kondisi tubuhnya memang lemah. Hanya saja....”.
”Hanya saja apa? lanjutkan!”
”Hanya saja kondisi seterusnya Nona ini akan sering mengalami kejadian yang sama. Karena rahim yang pernah terluka berdampak pada reaksi pembuahan sempurna namun ada sedikit kecatatan. Mengenai kondisi ini akan berakibat pada salah satu dari kondisi janin atau ibunya”. Tutur salah satu Dokter.
Daniel yang mendengar hal itu hanya bisa terdiam, ia tidak menyangka kondisi Silvia bisa separah itu, ia memandang lekat-lekat wajah pucat Silvia. ”kalian boleh pergi!”.
***
-Kantor Perusahaan Tangshi Grup
Pagi ini entah mengapa setelah Ludius meninggalkan Mansion membuatnya merasa gelisah, ia lupa akan satu hal sebelum pergi yaitu menyerahkan keamanan Silvia pada Zain. Waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 dan ia masih sibuk di ruangannya. Di tengah kesibukannya di ruang kerja dengan Laptop dan dokumen yang menumpuk, Ludius terus memandangi ponselnya yang tergeletak di atas meja di samping tumpukan dokumennya.
'Sayang, mengapa kau tidak menghubungiku? Apakah kau tidak merindukanku?”. Gumam Ludius yang masih sibuk dengan pekerjaanya. Rindu yang membuncah membuatnya menghubungi istrinya yang sudah ia rindukan. Akhirnya Ludius mengambil ponselnya yang tergeletak di meja dan menghubungi Silvia.
Drrt...Drrt...
Lama Ludius menunggu panggilannya di angkat Silvia namun tidak ada respon sama sekali, sekali dua kali Ludius mencoba namun hasil tetap nihil.
”Nomor yang anda tuju tidak dapat di hubungi, cobalah beberapa saat lagi...” terdengar suara operator di ujung panggilan.
Mendengar di ujung telefon hanya suara operator Ludius semakin khawatir karena tidak biasa nya Silvia menonaktifkan ponselnya saat berada di rumah. ”Ada apa ini, mengapa nomor Silvia tidak aktif? Apakah baterai ponselnya sudah habis?”. Fikir Ludius.
Karena semakin khawatir dengan kondisi Silvia, Ludius menghubungi telefon rumah dan kebetulan saat itu Bibi Yun yang mengangkat panngilan Ludius.
”Maaf Tuan Lu, Nyonya tadi keluar bersama Nona Nadia dan Nona Lingling sekitar 1.5 jam yang lalu. Memang ada apa Tuan? Apakah ada sesuatu yang terjadi pada Nyonya Silvia?”.
”Tidak, tidak ada apa-apa Bi. Silahkan Bibi lanjutkan pekerjaan Bibi”.
Tut... Tut...
Ludius memutus panggilannya pada Bibi Yun, namun baru beberapa menit ia menghubungi Bibi, Ludius mendapat panggilan dari Putri Nadia,
Drrt... Drrt..