Chapter 255 - 255. Selamat Malam Sayang..! (1/2)

Mata penuh iri tersebut terus memperhatikan pasangan Silvia dan Ludius ia yang memandang Dari jauh berjalan mendekat mencoba menyapa pasangan bahagia tersebut.

Dengan Dress panjang berwarna merah darah dengan belahan samping bawah hingga terlihat paha yang begitu putih menggoda iman. Tubuh yang sintal dan seksi bak gitar spanyol terekspos jelas dengan mata telanjang. Dengan tangan kanan memegang gelas berisi red wine ia menghampiri Ludius dan Silvia.

”Selamat malam Ludius, terima kasih telah mengadakan party meriah malam ini, aku tidak menyangka Linzy akan mengajakku ke sebuah party yang diadakan olehmu..”, sapa wanita tersebut dengan tatapan tertuju pada Silvia.

Sejenak Ludius tersentak begitu melihat wanita yang ada didepannya. Mata tajamnya memandang kelam wanita yang ada di depannya.

”Tidak perlu sungkan, ini adalah party semua orang! ”. Balas Ludius dingin,

”Sudah 5 tahun lamanya kau tidak kembali ke London, dan kini kau sudah memiliki seorang istri. Aku benar-benar merindukan masa kuliah dulu”. Si wanita bermata iri tersebut meminum wine nya dengan mata masih menatap Silvia.

”Itu hanya masa lalu Queen, kau tidak perlu untuk mengingatnya”.

”Yah.. Bagimu itu hanya masa lalu yang datang dan pergi sesuka hati, tapi aku hanya seorang wanita yang terjebak cinta monyet dan belum bisa melupakan. Beruntung sekali Linzy dapat bersama dengan Longshang kembali.. ”. Ujar si wanita. Ia mengarahkan perhatiannya pada Silvia dan memberi salam. ”Malam.. Saya Queenza Nicol senang berjumpa denganmu Nyonya Lu”.

”Hai, saya Silvia Zhuan senang berjumpa dengan anda”. Balas Silvia dengan senyuman ramah meski dalam hatinya jengkel mendengarnya memamerkan kebersamaannya dengan Ludius,

”Ohya Ludius, aku ke China tidak hanya ingin basa basi denganmu. Ada salam dari Ayah katanya dia ingin bertemu denganmu setelah terakhir kali kau mengikuti rapat dengan Serikat FAF”. Kata Queenza,

”Aku tidak bisa datang ke LA, kecuali selasa depan aku ada kunjungan ke Kerajaan Hardland. Mungkin bisa sekalian untuk menemui Ayahmu di Markas FAF”. Ujar Ludius.

”Baiklah, Ayah tidak mempermasalahkan kapan kau datang. Ia hanya ingin bertemu denganmu dan membahas sesuatu”. Mata tajam Queenza menatap intens Ludius seakan mengisyaratkan sesuatu. ”Hmm.. Pestanya meriah, aku suka.. Dan wine nya juga lumayan. Sering-sering saja kalian mengadakan party seperti ini. Aku akan sering datang, kebetulan aku tinggal di Apartemen bersebelahan dengan Linzy. Kau boleh datang kapan saja”. Sambung Queenza. Ia pergi begitu saja setelah bertatap muka dengan senyum licik tercetak jelas di bibirnya.

”Permainan baru saja di MULAI… ”.

***

Setelah kepergian Queenza, Silvia sedikit gemetar melihat tatapan mematikan dari bola mata wanita yang terus menatapnya. Kesopanan yang Queenza berikan bahkan mampu membekukan seisi ruangan.

”Sayang, mengapa wajahmu terlihat pucat?”. Tanya Ludius, ia menyentuh lembut wajah Silvia yang hangat.

”Ah.. Tidak ada apa-apa, mungkin aku terlalu lelah Ludius”. Silvia memegang keningnya yang tiba-tiba terasa pusing. ”Apakah dulu kalian berteman baik? ”. Tanya Silvia tanpa basa basi

”Apa yang kau tanyakan? Maksudmu Queenza! ”. Ludius memperjelas perkataanya.

”Iyalah, siapa lagi memang! ”. Sentak Silvia, ia mengelus dada menahan emosi di tengah riuhnya pesta yang masih berlangsung.

”Dia hanya teman biasa”.

”Bohong! ”. Tepis Silvia dengan cepatnya

”Bagaimana kau tahu aku berbohong Sayang? Dia benar hanya teman.. ”. Ujar Ludius meyakinkan istrinya

”Dasar pria tak PEKA! Bagaimana bisa kau di anggap pria ter playboy kalau hanya seperti ini saja kau tidak menyadarinya!. Apakah kau tidak merasa tatapannya begitu mengerikan saat melihatku! Apakah aku pernah bertemu dengannya hingga dia begitu membenciku! ”, cerocos Silvia.

”Ini kisah 7 tahun yang lalu, dimana aku masih Kuliah di Universitas Cambridge. Dia salah satu mahasiswi satu angkatan hanya beda Jurusan”. Ludius memeluk Silvia kembali. ”Ini masih di pesta Sayang, suatu saat pasti aku akan menceritakannya padamu tentang hal ini. Tapi ingat.. Apapun yang pernah terjadi dan yang akan terjadi aku tetap MENCINTAIMU.. ”.