Chapter 253 - 253. Kedatangan Huan Xian dalam Party (1/2)
Ludius yang tanpa sengaja membuat Silvia marah tiba-tiba mendekapnya dari belakang, membuat Silvia seketika merona merah. ”Ludius, apa yang akan kau lakukan? kita sedang di tempat umum!”. Bisik Silvia,
”Menenangkan mu sayang, kau marah-marah tentu saja harus aku tenangkan. Lagipula istriku ini memang paling mengerti orang lain, tapi mengapa tidak pernah mengerti suamimu?”.
Pertengkaran Silvia dan Ludius mulai kembali, adu mulut yang entah kapan selesainya sudah hal biasa bagi mereka yang ada di sekitarnya.
”Zy.. Katakan! Apa kau pernah menyinggung seseorang?”. Tanya Wangchu tegas, membuat Linzy melepas pelukan Longshang.
Linzy menerawang jauh kedepan, mengingat apakah dia pernah memiliki masalah dengan seseorang. ”Entahlah, sepertinya aku tidak pernah menyinggung seseorang”. Kata Linzy dengan menggelengkan kepalanya.
”Zy, ingatlah statusmu saat ini. Kau adalah seorang Dokter sekaligus ilmuwan jenius yang dikirim Asosiasi Kedokteran Dunia untuk menyelidiki sesuatu. Tentu saja mereka pasti akan bergerak, entah untuk mendapatkanmu atau mencari sesuatu yang ada pada dirimu. Menangkap buruan itu akan lebih mudah bila sudah keluar dari kandangnya. Dan ini adalah saatnya! ”. Kata Ludius menerangkan kondisi Linzy saat ini dengan aura dinginnya yang pekat.
Sejenak perasaan gelisah seperti angin berhembus singgah di hati Silvia. Ludius yang sedang memeluknya lagi-lagi mengatakan hal tanpa menggunakan perasaannya. 'Ini sudah kesekian kali aku melihat dan merasakan aura dingin dari Ludius. Dia kadang mengatakan hal tanpa menggunakan perasaannya. Sisi ini aku bahkan belum bisa menyentuhnya'. Tapi perasaan itu mungkin hanya Silvia yang merasakannya,
”Zy, sebelumnya kau ada sesuatu yang menarik perhatian orang lain? Karena jika tidak ada pemicu mereka tidak akan mungkin Mengincarmu”. Timpal Wangchu
”Hei, apakah kalian lupa projek HMD 103?”. Sela Ludius kembali,
Sejenak para pria terdiam memikirkan perkataan Ludius, sedangkan para wanita yang 50% belum mengerti perbincangan para pria hanya diam mendengarkan.
”Projek menciptakan manusia tempur berbasis kecerdasan buatan atau AI membutuhkan ingatan dan pola fikir manusia yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Sebagai bahan percobaan mereka mungkin ingin menggunakan Linzy untuk mengcopy isi fikirannya lalu di salin dalam bentuk data. Ini masih kemungkinan, karena kita tidak tahu apa yang sedang musuh fikirkan”. Ujar Ludius.
Suasana terasa kaku membuat Silvia berusaha untuk mencairkan suasana. ”Kalian bisa tidak bahas masalah yang tidak di mengerti wanita lain kali saja? Kita disini untuk party bukan! Lagian musuh sudah pergi. Ayo.. Lanjutkan partynya.. ”. Sela Silvia,
”Benar, jangan kecewakan wanita-wanita yang sudah berpenampilan cantik. Lanjutkan party nya”.
”Putri Nadia, malam ini izinkan aku untuk mengajakmu berkeliling, kau pasti akan menemukan hal menarik nantinya”. Ajak Wangchu
”Memangnya Tuan Wangchu ini akan mengajakku pergi kemana?”.
”Kesebuah tempat, dan ini RA-HA-SI-A.. ”. ujar Wangchu dengan jahilnya.
”Kita juga Linzy..”. Longshang tanpa pikir panjang menarik lengam Linzy pergi menuju kerumunan orang-orang yang sedang menikmati pesta.
Tidak lama setelah Longshang dan Wangchu membawa pergi wanita mereka, Senior Bryan datang dengan mengenakan jas texedo silver,”Lingling.. Ayo sayang..”. Ajak Senior Bryan pada istrinya untuk ke tengah pesta.
”Silvia, aku harus pergi dengan Bryan. Kau tidak keberatan kan hanya berdua dengan Ludius?”.