Chapter 243 - 243. Di Ujung Panggilan (1/2)

Longshang sontak saja kaget mendapat serangan dari wanita terhormat dan berpendidikan seperti Linzy.

Ia yang tak ingin dianggap banci karena telah didahului Linzy menyerang balik Linzy. Tangan kanan Longshang menarik tubuh Linzy kedalam dekapannya. Sedangkan tangan kiri menjelajah ke dalam Dress ¾ yang sedang Linzy pakai.

Dengan liarnya bagai singa yang mendapat buruannya, Longshang menyesap, melumat bibir merah Linzy memasukkan lebih dalam lidahnya, mengulum dan memainkan di dalamnya hingga terdengar hembusan nafas berat Linzy.

”Uhhm.. ”, Linzy yang mendapat bayaran atas apa yang diperbuatnya sadar bahwa baru saja ia menyinggung sisi kejantanan si Longshang.

Begitu ganas dan panas ciuman yang Longshang berikan hingga membuat Linzy terengah-engah dengan nafasnya yang saling memburu.

Lama Longshang mengulum bibir seksi nan tebal Linzy, ia melepas tautannya hingga tercetak benang saliva di antara keduanya.

”Long.. Shang.. Ber.. Henti.. Ahh.. ”. Desah Linzy, tangan kiri Longshang yang menjelajahi bagian dalam Dressnya telah sampai pada salah satu dua buah dadanya. Ia serta merta memijat lembut puting bagian kiri Linzy hingga membuatnya mengerang nikmat.

”Ugh.. Longshang aku.. Sal.. Lah.. Ahh.. Lepas.. Kan.. Ak.. Ku”. Kata Linzy dengan racau. Tangannya yang memegang kerah kemeja Longshang meremasnya dengan kuat.

Longshang yang belum puas dengan itu, tidak buang waktu untuk melanjutkan keliarannya, ia menenggelamkan wajahnya di antara leher putih bak kapas dan meninggalkan beberapa gigitan nakal hingga terlihat titik merah di beberapa bagian dengan tangan terus memainkan bagian intim Linzy.

”Ughh.. Cuk.. Kup.. Long.. Shang. ”. Kembali terdengar suara racau Linzy yang mengalun indah dengan desahan yang lembut. Sudut mata Linzy tanpa sengaja meneteskan air mata.

Begitu Longshang mendengar yang ketiga kalinya, ia tersadar dengan sikap liarnya dan melihat air mata di sudut pelupuk mata Linzy.

Secepat kilat Longshang melepas tangannya yang memegang enak bagian intim mantan kekasihnya. Ia membelalakkan matanya begitu melihat beberapa bekas merah hasil dari kenakalannya.

Dengan rasa bersalah Longshang berjalan mundur beberapa langkah dari Linzy yang masih berdiri di depannya.

”Maaf.. Tidak seharusnya aku terpancing emosi.. ”. Kata Longshang menyembunyikan wajahnya dari Linzy. Ia terlalu malu sebagai pria yang telah berbuat liar pada wanita yang pernah ia cintai

'Longshang.. Apa yang kau fikirkan hingga berbuat sampai sejauh ini..!!!'. Umpat nya pada diri sendiri.

”Seharusnya aku yang meminta maaf, tidak seharusnya aku bersikap seperti tadi padamu..”. Perkataan malu Linzy kini tergambar jelas di wajahnya. Apalagi jika mengingat apa saja yang telah Longshang lakukan kepadanya.

”Aku harus pergi, kau jaga dirilah baik-baik di sini.. ”. Longshang berjalan ke arah Linzy. Sejurus ia mencium kening Linzy dan pergi melangkah meninggalkannya.

Begitu Longshang pergi, wajah Linzy seketika kembang kempis layaknya bunga yang sedang mekar-mekarnya. Ia tidak menyangka hanya dengan ciuman di keningnya membuatnya bisa begitu berdebar.

Disisi lain Longshang yang mendapat telefon dari Mansion Lu langsung meninggalkan Apartemen yang ditinggali Linzy dan segera menemui Ludius.

'Ada apa sebenarnya, mengapa Ludius tiba-tiba mencariku?'.

Longshang keluar dari bangunan Apartemen dengan langkah cepat hingga ia tanpa sengaja menabrak wanita yang sedang terburu-buru dengan banyak dokumen di tangannya.

BRUUKKK..

Seketika seluruh map berisi dokumen terbang berhamburan, sedangkan Longshang sempat oleng dan kehilangan keseimbangan, namun ia segera menstabilkan tubuhnya dan menangkap wanita yang hampir terjatuh dalam dekapannya, yang tak sengaja bertabrakan tubuh dengannya.