Chapter 241 - 241. Flash Back 7 tahun lalu bag 3 (1/2)

Ludius menutup laptopnya, ia yang memainkan laptop diatas ranjang langsung merebahkan tubuhnya dan membiarkan matanya tertutup untuk sementara.

Disisi lain Wangchu yang mendapat perintah dari Ludius tanpa fikir panjang pergi menuju Markas tersembunyi Naga Imperial yang terdapat di salah satu sudut kota London.

”Wangchu, kau akan pergi kemana? Bukankah kau bilang ingin makan terlebih dahulu? ”. Tegur Limzy yang melihat Wangchu kembali dari Ludius mengambil ponsel dan kunci mobilnya,

”Longshang, Linzy kalian makanlah lebih dahulu. Aku ada urusan sebentar! Sampai jumpa.. Oh ya jangan lupa jika kalian datang ke BAR belikan aku red wine yang biasa!! ”. Seru Wangchu yang terburu-buru keluar dari Apartemen.

”Ya.. Aku akan mengingatnya.. ”. Balas Linzy,

Longshang yang mendengar Linzy mengiyakan begitu saja permintaan Wangchu menghentikannya. ”Zy, mengapa kau menjanjikan Wangchu hal itu? Kau tahu sendiri dia adalah penggila wine. Satu botol saja mana cukup! ”,

”Longshang, kau anggap aku siapa?! Bukankah aku bagian dari kalian! Hanya beberapa botol red wine untuk party kita itu tidak masalah..”,

”Berhentilah berdebat hal yang tidak perlu! Aku ingin beristirahat!! ”. Sentak Ludius,

Seketika ruangan hening karena gertakan Ludius. Linzy yang sudah terlanjur datang akhirnya Longshang antarkan kembali ke kediamannya.

Didepan Apartemen Longshang berjalan beriringan dengan Linzy menuju lift untuk kembali ke lantai satu.

”Longshang, sebenarnya selain pekerjaan kalian sebagai seorang Desain pembuatan mobil itu apa? Sepertinya itu sangat rahasia”, tanya Linzy penasaran. Karena setiap ia datang Ludius selalu diam seribu bahasa jika Linzy menyinggung tentang pekerjaan lain mereka.

”Itu adalah privasi kami Zy, untuk saat ini aku belum bisa mengatakan apapun padamu. Tapi suatu saat kami akan memberitahu yang sebenarnya”.

Tanpa Linzy dan Longshang sadari, langkah mereka telah sampai di parkiran VIP setelah percakapan panjang mereka. Segera mereka menghampiri mobil Lamborghini merah milik Linzy,

”Longshang, ini kuncinya. Hmm.. Maukah kau menemaniku Jalan-jalan sebentar sebelum party di BAR nanti malam? ”. Ajak Linzy ragu, ia memberikan kunci mobilnya pada Longshang,

”Ya.. Tentu saja”. Longshang membuka pintu depan bagian kiri dan mempersilahkan Linzy untuk masuk.

Setelah Longshang menempati tempat kemudi, ia menyalakan mesin dan membawa mobil melesat keluar dari area Apartemen. ”Zy, kau ingin kita pergi kemana? ”. Tanya Longshang, sesekali ia melirik ke arah Linzy.

'Jika kau tahu aku adalah pria biadab. Apakah kau masih tetap mencintaiku Zy? '. Pertanyaan itu terlintas begitu saja di fikiran Longshang,

Linzy yang merasa di perhatikan diam-diam tersenyum simpul, wajahnya merona merah bagai tomat yang tengah matang. ”Ada apa dengan wajahmu Zy? Apakah kau demam?”. Tanya Longshang polos.

Linzy yang mendapat pertanyaan polos Longshang seketika menautkan kedua alisnya kesal. ”Sudahlah.. Dasar tidak PEKA..!!”. Gerutu Linzy, ia mengalihkan wajahnya membelakangi Longshang.

Longshang semakin bingung dengan arah pembicaraan mereka, tapi ia memang tidak bisa melihat Linzynya marah padanya mencari cara untuk menenangkan perasaan kesalnya. ”Zizy, sorry.. Aku benar-benar tidak mengerti. Bagaimana kalau kita pergi ke Cafe Peter's?”. Bujuk Longshang pada Linzynya yang masih mensungutkan bibirnya.