Chapter 240 - 240. Flash Back 7 tahun lalu bag 2 (1/2)
Ludius keluar dari mobil bersama Wangchu, karena ketampanan dari 3 serangkai yang mendiami salah satu Apartemen. Tidak jarang banyak wanita yang diam-diam tinggal di gedung yang sama hanya agar bisa berkenalan dengan salah satu dari mereka.
Lokasi berada di Lantai 21, sebelum itu Longshang dan Ludius menyusuri lantai satu untuk menuju lift, disaat itu pula para wanita bergilir keluar dari Apartemen mereka meski hanya untuk say hallo atau sekedar memandangi wajah tampan mereka.
[Hei.. Bukankah itu Ludius.. OMG.. Kenapa dia tampan sekali!!]
[Kau tak tahu, pria disampingnya juga tak kalah tampannya. Aku dengar namanya adalah Longshang. Ya ampun.. Tatapan dingin mereka menusuk..]
[Mereka bertiga kuliah di Universitas Cambridge dan Oxford loh..!! Aku dengar di usia muda mereka sudah berhasil menjalankan bisnis yang hanya dikelola oleh mereka bertiga!]
[Memang satu lagi siapa? Kok bertiga sih?!]
[Kalian pasti tidak tahu, para penghuni Apartemen lantai 21 pasti sudah mengenal mereka dengan sebutan 3 serangkai. Salah satunya yang kuliah di Oxford university adalah Wangchu.]
Celetukan dari para wanita yang menggilai ketampanan 3 serangkai memang sudah hal biasa. Maka dari itu entah Ludius, Longshang atau Wangchu tidak ada yang meladeni mereka dan lebih memilih acuh dan memilih meneruskan langkahnya tanpa peduli hingga tiba di sebuah Lift.
TING..
Lift terbuka dan keluar seorang wanita berparas cantik dengan rambut pirang tergerai dibalut Dress ¾ membawa bungkusan entah berisi apa..
”Longshang.. Selamat atas kelulusanmu.. ”. Ucap seorang wanita dengan girang dan melayangkan tubuhnya memeluk spontan pria di depannya.
”Zizy.. Hei Sayang mengapa kamu bisa ada disini?”. Tanya Longshang dengan senyum hangatnya.
Zizy adalah sapaan hangat Longshang pada kekasihnya Linzy Abigail. Mereka sudah menjalin hubungan 2 tahun lamanya, namun selama itu pula mereka masih belum memberithu
Mereka bertiga masuk ke dalam Lift bersama dengan Linzy masih dalam dekapan Longshang.
TING..
”Bisakah kalian tidak memamerkan kemesraan kalian di depan orang lain! ”. Protes Ludius, aura kemarahannya bahkan sanggup memenuhi ruang dalam lift. Meski dia playboy, tapi Ludius tetaplah pria berdarah dingin yang disegani banyak orang.
”Longshang, bagaimana bisa kau betah dengan pria seperti Ludius yang dingin itu.. Berdiri di sampingnya saja sudah buat tubuhku merinding”. Celetuk Linzy lirih namun masih terdengar jelas di telinga Ludius.
”Tanpa berbisik pun aku tetap mendengarnya. Longshang, selesaikan urusanmu dengan gadismu. Malam ini aku tunggu kau di bar bersama Wangchu”. Ujar Ludius dingin.