Chapter 204 - 204. Tidak akan Melepaskanmu 17+ bag 2 (1/2)
WARNING !!! MATURE SCENE 18++
Sambil memberi ruang Silvia untuk menata nafasnya sebelum dimulai, Ludius menarik turun resleting dress yang dikenakan sang istri. Perlahan, Ludius melepas sepenuhnya dress itu sampai yang tersisa hanya bikini hitam berenda yang menutupi buah dada Silvia yang begitu lembut namun kencang. Nafas Ludius semakin memburu, saat matanya menyusuri tubuh putih ramping sang istri yang terpampang di depannya. Ditambah lagi, aroma tubuh Silvia yang wangi, membuat inti tubuh Ludius seakan memberontak minta di puaskan.
”Sayang.. Kemolekan tubuhmu benar-benar telah menarik hasratku.. Sekarang, aku pastikan kamu tidak akan bisa mengelak lagi dariku..” bisik Ludius parau sambil masih terus menjelajahi tubuh Silvia dengan tatapan tajam namun penuh hasrat.
Silvia yang diperhatikan sedemikian rupa, mengalihkan pandangannya malu. Wajahnya bersemu merah dengan detak jantung yang memompa semakin cepat.
Sepertinya, ia gugup setengah mati.
Ludius terkekeh geli melihat kegugupan yang diperlihatkan Silvia.
Dengan bertumpu pada siku kaki, pria itu menurunkan kembali tubuh istrinya. Selimut lebar yang masih terlipat di bawah kaki Silvia, ia tarik hingga menutupi sebagian tubuh mereka di ikuti menurunkan tubuhnya dengan sedikit menahan agar tidak menindih tubuh sang istri. Ia memang harus lebih berhati-hati, mengingat Silvia sedang mengandung saat ini.
Sebisa mungkin, Ludius ingin membuat sang istri merasa nyaman.
Jarak mata yang hanya beberapa senti, membuat mereka saling pandang. Tatapan hangat dan kedipan liar Ludius menghipnotis Silvia untuk tidak melepas pandangannya dari sang suami. Ludius menurunkan wajahnya, lalu mulai memberi kecupan di kening Silvia. Tangan kanannya yang tadi menyampirkan rambut Silvia, ia turunkan perlahan menjelajahi tubuh istrinya hingga sampai pada dua buah dada yang terlihat kencang.
Sementara itu, bibir Ludius sudah mulai melumat lembut bibir manis istrinya yang lembab. Pria itu memperdalam ciumannya dengan cara mengulum lalu menyesap bibir bagian bawah Silvia dengan hasrat yang menggebu. Tangannya pun sudah mulai sibuk meremas lembut buah dada Silvia bagian kanan.
”Eungh.. Ahh.. ”. Desah Silvia. Nafasnya memburu. Tubuhnya mengeluarkan suhu yang memanas akibat gairah yang dibangkitkan sang suami. Kedua tangannya, ia kalungkan di leher suaminya. Tanpa sadar, Silvia menekan leher Ludius karena rasa nikmat yang tengah ia rasakan.
Suara desahan yang terdengar indah di telinga Ludius, membuat pria ini semakin bergairah. Bahkan inti tubuh Ludius semakin mengeras.
Dari bibir, ia lanjutkan dengan menggigit telinga kanan Silvia yang memerah. Tangan kanannya tidak henti-hentinya menjelajahi buah dada Silvia, dari kanan berpindah ke kiri. Dan begitu seterusnya.
”Ahh... Emmphh...” Nafas Silvia semakin tak terkendali. Ia semakin mengeratkan tangannya dengan tubuh sedikit menggeliat menahan nikmat.
”Sayang.. Keluarkan semua hasratmu, tidak perlu kau tahan. Mendesahlah sesuka hati, nikmati setiap jamuanku. ” bisik Ludius seksi tepat di telinga kanan istrinya yang membuat istrinya semakin merasa berhasrat.
”Uggh.. Ahh.. Dasar..nakal,” ujar Silvia berbisik nyaris tidak terdengar karena tertutupi nada desahannya yang mengalun indah di telinga Ludius.
Bibir Ludius sudah mulai beralih menuju ke telinga Silvia yang sebelah kiri lalu dilanjutkan ke bagian leher. Dengan liarnya Ludius menggigit, menyesap leher Silvia hingga meninggalkan beberapa tanda tipis merah disana.