Chapter 203 - 203. Tidak akan Melepaskanmu 17+ (1/2)
”Tidak perlu.. Kita akan makan bersama, aku akan memanggil koki restoran terbaik untuk membawakan makan siang kemari”. Ludius menarik lengan Silvia dan membawanya ke sofa yang ada di sudut ruangan. Ia mendudukan Silvia di ujung sofa dengan di apit sofa dan dirinya yang bersandar di bahu Silvia.
Ia teringat Asistennya yang dapat diandalkan, Ludius mengambil ponselnya dan menelfon Longshang yang jelas akan mengadakan rapat siang ini.
DRRT..
DRRT..
[ ”Ludius ada apa kau memanggilku?” ]. Tanya Longshang yang terdengar marah.
[”Pesankan aku makan siang untuk Silvia yang sedang hamil”.] Kata Ludius santai.
Seketika amarah Longshang meledak.
[”LUDIUS..!! Kau tahu aku akan rapat mengenai kerjasama dengan para Dewan Direksi sebentar lagi dan kau..! Pesan saja sendiri!!”.]
TUT..
TUT..
TUT..
Longshang seketika memutus panggilan secara sepihak.
”Longshang sialan! Dia memutus panggilanku begitu saja. Dia pikir dia siapa?”. Gerutu Ludius,
”Tuan Lu, Longshang seperti itu karena kau itu BOSS yang menyebalkan. Bayangkan saja dia sibuk dengan semua pekerjaan kantor dan kamu masih saja mengganggunya”. Kata Silvia asal bicara.
Ludius yang bersandar di pundak Silvia membenarkan posisi duduknya dan mengalihkan paksa wajah Silvia.
”Sayang.. Mulutmu masih saja pedas seperti dulu, apa perlu aku lumat sekali lagi agar kamu berhenti mengatakan perkataan pedasmu?”. Katanya dengan kedipan mata yang memikat.
”Perhatikan tatapan matamu Suamiku, awas kalau kamu tunjukkan itu pada wanita lain!!”. Ujar Silvia serius.
Ludius mencubit pipi Silvia yang entah sedang ngambek atau cemburu, yang jelas Silvia menjadi over protektif dari biasanya. ”Kalau begitu bisakah istriku layani suamimu ini, mungkin akan aku pertimbangkan untuk tidak melirik wanita lain”. Balas Ludius jahil.
”Oh.. Apakah Tuan Lu sedang mengancamku, apakah masih belum puas dengan jitakan di kepala?”. Tanya Silvia meninggikan suaranya tidak kalah usilnya.
”Coba saja.. ”. Perkataan Ludius memancing kekesalan Silvia.
”Ludius awas kau yah.. Jangan kabur..!”. Perasaan kesal yang terpancing membuat Silvia mencoba menarik tubuh Ludius dan memeluknya erat dengan alasan untuk menjitak kepalanya.
Ludius yang melihat silvia kesal langsung beranjak mundur dari sisi Silvia dan kabur. ”Sayang.. Tega sekali kamu mau menjitakku sampai 2 kali”. Dengan jahilnya ia terus menggoda Silvia yang mengejarnya sepanjang luasnya ruang rawat VVIP.