Chapter 194 - 194. Azell dan kenakalannya bag 2 (2/2)
”Oh baik Mbak”.
Silvia mengambil ponsel yang ada dimeja lalu memberikannya pada Nadia. ”Nah coba kamu cari mama Wangchu di kontak panggilan, kata Longshang tadi si Wangchu udah kembali dari Indonesia dan langsung ikut menjemput Ludius”.
”Ok deh Mbak, aku coba hubungi Wangchu dulu yah. Mbak sini ajah jagain dia”.
Setelah mengambil ponsel Silvia, Nadia pergi menjauh untuk menanyakan keadaan para pria yang sedang di cemaskan oleh Silvia.
Nadia pergi ke taman samping Mansion yang sunyi untuk menghindari Azell mencuri dengar pembicaraannya. Nadia menelpon nama Wangchu yang berada di kontak panggilan.
Tut... Tut.. Tut..
”Mengapa telefonnya tidak di angkat, apa mereka masih belum menyelesaikan permasalahannya”.
Bagi Nadia yang belum pernah mengenal kejamnya dunia MAFIA berfikir kasus Shashuang hanya sebatas penculikan yang menginginkan tebusan dan cukup dengan panggilkan Polisi atau Petugas keamanan maka semuanya terselesaikan.
Ia yang tidak mengerti dengan situasi yang sebenarnya, semakin di buat penasaran dan muncul pemikiran aneh dalam benaknya.
”Ada apa sih sebenarnya dengan mereka, ini tidak seperti yang di fikirkan Mbak Silvia kan?”. Fikir Nadia. Ia mencoba menelpon nomor Wangchu kembali,
[ ”Hallo Nyonya Silvia, ada apa kau menelfonku?”. ]
[ ”Ini bukan Mbak Silvia, saya Nadia temannya Mba Silvia. Saya disuruh Mbak Silvia tanya keadaan disitu bagaimana? ”.]
[”Keadaan disini sudah terkendali, dan Tuan Lu sedang dalam perjalanan bersama Longshang”.]
[ ”Oh kalau begitu terima kasih, aku akan tutup telefonnya… ”]
[ ”Tunggu..! Jangan di tutup dulu, katakan pada Silvia aku akan segera kesana untuk memberitahu kalau semua baik-baik saja”.]
[ ”Oh.. Baiklah!”.]
TUT.. TUT..
Nadia masih belum paham apa yang terjadi, ia hanya berfikir… Yang di katakan pria itu seperti tidak terjadi apa-apa, tapi mengapa Mbak Silvia terlihat begitu cemas? Inikah yang di sebut insting seorang istri?
”Hmm… Sayang sekali Mas Cakra telat untuk mendapatkan hati Mbak Silvia. Jika saja Mas Cakra yang menikahi Mbak Silvia mungkin Mbak Silvia tidak akan sesulit ini”. Gumam Nadia berpendapat.
Nadia kembali ke ruang tamu, ia masih melihat Azell yang serius mendengarkan cerita dari Silvia. ”Nih Mbak ponselnya”. Nadia menaruh ponsel kembali ke atas meja.
Silvia yang sedang menceritakan kisah pada Azell berhenti sesaat. ”Nadia, bagaimana..? Apa kata Wangchu?”
”Kata pria yang bernama Wangchu semuanya baik-baik saja dan memang benar Tuan Lu kembali dahulu dengan sekretarisnya Longshang”.
”Oh syukurlah, berarti itu hanya perasaanku saja”.
Tapi tetap saja Silvia merasa ada yang aneh, ikatan dan kehidupan yang Silvia jalani bersama Ludius tidaklah mudah dan singkat. Banyak hal yang telah mereka lalui hingga membuat hati satu sama lain saling terhubung.