Chapter 186 - 186. Penjaga Arogan, Memancing Amarah Ludius bag 3 (1/2)
Meski sempat kalut melihat keahlian Ludius yang mumpuni, namun penjaga Villa yang merasa sebagai atasan tidak semudah itu mengatakan kata MENYERAH… !
”Kau pikir setelah melenyapkan kami aku akan mengatakannya begitu saja padamu?. Boss kami adalah salah satu orang penting dari Organisasi Dark Phantom yang berpusat di Inggris! Kau orang rendahan tidak akan mengerti hal ini!”. Ujarnya meninggikan diri.
Mungkin dalam fikiran si penjaga Villa Ludius akan tunduk jika ia menggertak lebih keras, namun ia salah sangka. Lawannya adalah Ludius Lu.. Pemimpin dari Naga Imperial yang sudah diakui oleh beberapa Organisasi, Aliansi bahkan Federasi di belahan Asia.
Ludius sendiri tidak memusingkan perkataan pria penjaga gerbang yang hanya berani di belakang bawahannya. Ia justru lebih tertarik dengan Dark Phantom.
Siapa orang di balik Dark Phantom??
Mengapa ia menargetkan Shashuang?
Atau jangan-jangan sebenarnya bukan itu yang dia incar..
Apakah ini hanya sebuah umpan, tapi.. Sebenarnya apa yang sedang mereka incar?
Luka sayatan yang diderita Ludius cukup dalam, namun musuh masih belum menyerah. Ia mengambil ancang-ancang kembali untuk menyerang.
”Aku masih membutuhkan informasi mengenai Dark Phantom! Kalian menyerahlah!”. Ungkap Ludius untuk yang terakhir kalinya.
Namun mereka justru memilih menyerang dengan kekuatan yang tersisa. ”Tidak semudah itu! Serang..!!”.
Bang.. Bang.. Bang..
Peluru kini datang dari 2 arah samping dan belakang Ludius, keduanya melepas tembakan tepat kearah kepala dan dada Ludius.
Ia yang menyadari kemana arah peluru melesat berlari dengan setengah membungkuk dan membalas serangan mereka. Ia menfokuskan serangan pada bagian lengan dan kaki.
Bang.. Bang..
Sraaash…!
Peluru seketika melesat ke arah musuh menumbangkan mereka semua. Ludius yang sudah menyelesaikan musuh didepan menyusul Julian yang ada didalam.
”Aaash… Perih juga ternyata, sepertinya luka ini cukup dalam”. Desis Ludius. Ia membenarkan posisi berdirinya setelah selesai dengan tembakannya yang terakhir.
”Merepotkan!”. Ujarnya kembali lalu meninggalkan halaman Villa.
****
Didalam Villa Julian mengendap-endap menyusuri area depan bagian dalam Villa, ia yang tengah bersembunyi di belakang shofa sudut mulai mendapat serangan.
Bang.. Bang..!
Tembakan yang datang tiba-tiba sudah cukup untuk memperingati Julian kalau musuh sudah siap siaga untuk menyerang..
”Rupanya mereka sudah mengetahui kedatanganku! Aku harus cepat menemukan dimana wanita gila itu berada”.
Julian mempersiapkan pistol ditangannya, ia mengamati setiap tempat dan keadaan yang memungkinkannya untuk melangkah masuk lebih dalam kedalam Villa.
Bang.. Bang..
Prannk..! Braaak…!
Peluru yang melesat kearahnya menghancurkan beberapa perabotan rumah, untung saja Julian orang yang cermat. Meski ia tidak pandai dalam hal strategi ia masih bisa memperkirakan kemana peluru itu akan musuh arahkan.
”Sebenarnya dimana wanita itu di sekap, mengapa aku tidak menemukan atau mendengar tanda-tanda keberadaannya?. Villa seluas ini dengan banyak penjaga Ludius benar-benar gila membiarkanku masuk sendiri”. Gerutu Julian.
Jika posisi Julian saat ini dikatakan PENAKUT, maka seperempat dari julukan itu TEPAT…!