Chapter 160 - 160. Salah bicara (2/2)
”Bibi Yun, Papa dimana? Mengapa Sepagi ini aku tidak melihatnya?”. Tanya Azell dengan tangan terus memainkan keyboard.
”Tuan sudah berangkat kekantor, Apa Tuan Muda membutuhkan sesuatu, atau Bibi buatkan susu saja?”.
”Ehmm.. Susu boleh!”. Balas Azell. Bibi pergi mengambilkan susu Azell, dan memberitahu Silvia kalau Tuan Muda Azell datang berkunjung.
Beberapa menit kemudian Silvia menemui Azell du ruang tamu membawa segelas susu. ”Azell, ini susunya, Bibi taruh dimeja yah!”. Silvia menaruh susu dimeja. Silvia sedikit terkejut melihat keseriusan Azell saat memainkan Laptop sangat mirip seperti Ludius begitu tenang, kritis dan jeli. Bahkan tidak jarang mengabaikan hal yang ada disekitarnya.
”Azell, apa kamu sudah sarapan?. Kebetulan Bibi sudah memasak banyak makanan, Azell bisa lanjutkan nanti main Laptopnya”.
Perkataan Silvia rupanya menyinggung Azell, dia menghentikan ketikannya dan memandang Silvia dengan sedikit rasa tidak suka. ”Bi, aku tidak sedang bermain, aku sedang mengerjakan tugas yang harus aku selesaikan! Jika Bibi ingin sarapan, Bibi sarapan saja sendiri!”. Kata Azell ketus. Dia melanjutkan memainkan Keyboard dan mengabaikan Silvia.
'Gawat! Sepertinya aku salah bicara pada Azell. Dia terlihat tidak suka padaku. Sekarang apa yang harus aku lakukan untuk menghapus kebenciannya padaku?. Ya Tuhan, mengapa Azell begitu mirip seperti Ludius? Dulu aku hampir mati ditangan Ludius , sekarang aku dibenci oleh Azell. Menghadapi Ayah dan anak sepertinya tidak mudah'.
Azell yang terlihat tidak ingin diganggu membuat Silvia pergi untuk meninggalkan Azel sendiri sampai Azell menyelesaikan tugasnya. Silvia pergi kedapur, memikirkan bagaimana cara agar Azell tidak mengabaikannya.
”Bibi Yun!”. Sapa Silvia pada Bibi Yun yang sedang mencuci piring.
”Ada apa Nyonya? Mengapa Nyonya terlihat muram?”. Bibi Yun menghentikan pekerjaannya dan menghampiri Silvia.
”Bi, aku sudah menemui Azell. Tapi sepertinya aku salah bicara hingga membuatnya jengkel dan mengabaikanku. Apa Bibi ada cara untuk membuat Azell lebih akrab denganku? Bibi tahu sendiri, Azell sangat susah ditangani sama seperti Ludius dulu”.
”Nyonya, kasih sayang Nyonya begitu tulus bahkan Tuan berubah semenjak kenal Nyonya. Menurut saya Tuan Muda bukan sengaja mengabaikan Nyonya, dia hanya butuh waktu untuk memahami kasih sayang Nyonya padanya. Percayalah, jika Nyonya bisa mengambil hati Tuan, Nyonya pasti bisa mengambil hati Tuan Muda”.
”Baiklah, aku akan membuat Nasi goreng untuknya agar bisa dia makan sambil mengerjakan tugasnya”.
'Silvia..! Saatnya bertempur untuk memenangkan hati Azell!'.