Chapter 156 - 156. Party hotel Star Night (2/2)

Secepat kilat Ludius menarik punggung Silvia, tanpa aba-aba Ludius mencium dan melumat habis bibir merah Silvia. Sejenak suasana menjadi hening hingga detak jantung setiap dari mereka terdengar satu sama lain.

”Huft.. Huft..” nafas Silvia terengah-engah. ”Cukup sampai disini. Jangan diteruskan lago atau kita tidak akan sampai di tempat tepat waktu”. Silvia keluar kamar terlebih dahulu untuk menutupi rasa malunya.

Sedangkan Ludius hanya bisa tersenyum jahil melihat tingkah dan keimutan istrinya yang malu-malu didepannya. ”Malam ini aku pasti tidak akan melepaskanmu Sayang..”.

Silvia dan Ludius pergi bersama menggunakan mobil Bucati Sharon menuju Hotel Star Night. Meski Silvia masih merasa canggung karena mengingat kejadian sebelumnya. Silvia hanya bisa terdiam sambil menyembunyikan wajahnya dari Ludius.

???? Hotel Star Night

Setibanya di hotel Star Night, rupanya sebagian besar tamu sudah datang dan memenuhi ruangan. Mobil terhenti didepan pintu. Ludius keluar dan membukakan pintu untuk Silvia. Dengan gagahnya Ludius mengulurkan tangan dan menggandeng Silvia masuk kedalam Pesta.

Pertama kali orang yang menyambut kedatangan mereka adalah Bryan didampingi oleh Lingling.

”Tuan Bryan, maaf aku telat dan justru membuatmu harus menyambut tamu yang hadir. Ohya bagaimana dengan Direktur Qin, apakah dia bisa hadir di acara malam ini?”.

”Tuan Lu, baru saja Longshang memberitahuku kalau Direktur Qin sebentar lagi akan tiba. Ohya Lingling.. Lebih baik kamu temani Silvia untuk menyambut tamu yang lain. Aku masih ada urusan dengan Tuan Lu”.

Ludius melepas gandengan tangannya dan mencium kening Silvia, ”Sayang, kamu tidak apakan aku tinggal sebentar. Karena akan ada tamu penting dan sedikit membicarakan bisnis. Setelah urusan ini selesai aku akan mencarimu kembali”.

”Baiklah, kau boleh pergi dan melakukan apapun sesukamu!”. Dengan perasaan kesal Silvia menarik Lingling pergi.

Ludius beserta Bryan dan Longshang menyambut tamu beserta kolega yang hadir di Party. Sedangkan Silvia dan Lingling menuju bagian Dressert untuk mencicipi makanan.

”Silvia, sepertinya nafsu makanmu bertambah. Apakah kamu masih kesal dengan sikap Tuan Lu?”.

”Lupakan itu, kita nikmati saja party nya!!”. Jawab Silvia ketus. Disaat Silvia mengambil minuman, dia tidak sengaja bertemu seseorang yang di kenalnya.

”Nona Silvia.. Anda juga mendapat undangan dalam Party malam ini?”. Sapa seorang pria yang berada di ambang pintu utama yang tidak jauh dari meja Dessert. Pria itu datang menghampiri Silvia yang sedang menikmati Dessert.

”Tuan Daniel, Bagaimana bisa kamu ada disini. Apakah kamu juga salah satu tamu penting Tuan Lu?”.

”Benar, Ekhem.. Dunia ini memang sempit. Tidak disangka dapat bertemu untuk yang kedua kalinya”.

Silvia dan Daniel Qin berbicara banyak hal hingga Silvia tanpa sadar mendengar sebuah keributan.

”Nona Silvia, sepertinya Party akan segera di mulai. Mari kita lihat ada ribut apa sebenarnya disana! ”.

Silvia dan Daniel Qin pergi melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi. Silvia melewati kerumunan bersama Daniel. Seketika dia terkejut melihat hal yang membuat hatinya terluka.

Prank..

Minuman yang masih berada di tangannya jatuh tanpa Silvia sadari.

”Tuan Lu..!! Bagaimana bisa?”. Gumam Silvia.