Chapter 133 - 133. Honeymoon pulau wayag (1/2)

”Tentu saja, Aku sudah menyiapkan kejutan untukmu hari ini. Sudah lama kita tidak pergi berduakan?. Anggap saja ini Honey Moon yang tertunda. Jadi cepatlah bersihkan diri lalu sarapan. Baru kita akan pergi kesuatu tempat”. Mata Silvia berbinar mendengar kata kejutan dari Ludius. Dia tahu suaminya memang super romantis, selalu memiliki cara tersendiri membuat istrinya berbunga-bunga dan merasakan jatuh cinta setiap saat.

Silvia membersihkan diri selagi Ludius memasakkan sarapan untuknya. Tidak pernah terfikir dalam benak Silvia ada masa dimana dia akan mendapat hari bahagia bersama Ludius.

Disaat Silvia merias diri setelah mandi dan mendapat Dress diatas kasur yang disiapkan Ludius, Silvia tiba-tiba teringat pertama kali dia bertemu dengan Ludius. Pada malam itu, jika pria berdarah dingin sepertinya tidak datang menolong, Mungkin Silvia sudah menjadi santapan preman yang sedang mabuk berat. Dan takdir membawa Silvia pada Ludius yang menunjukkan sisi gelapnya. Pria berdarah dingin dengan sejuta misteri yang hampir membunuhnya, pria yang menunjukkan kekejaman didepan matanya, dan pria yang selalu menganggap wanita sebagai pakaiannya. Kini perlahan berubah menjadi lebih pria yang lebih hangat dan menunjukkan sisi kasih sayangnya pada orang lain.

”Aku ini mikirin apa coba?, itu hanya masa lalu. Aku harus percaya dia takkan berubah menjadi dirinya yang dulu”. Gumam Silvia.

”Apa yang kamu fikirkan Sayang, mengapa wajahmu terlihat pucat?”. Tanya Ludius yang datang untuk mengajaknya sarapan. Dia mendekap Silvia yang baru saja selesai merias diri.

”Aku tidak apa, bukannya kamu kemari untuk mengajak sarapan bersama?. Ayo.. Aku sudah selesai”. Silvia beranjak dari depan cermin dan berdiri didepan Ludius dengan senyuman.

”Sayang.. Kamu hari ini terlihat cantik. Iyaa Salah.. Seharusnya, Kamu memang selalu terlihat cantik, Bagaimana aku bisa mengalihkan pandanganku darimu?”.

”Tuan Lu, kamu tidak sedang merayukukan?, bukankah kita akan sarapan?”. Kata Silvia dengan malu-malu.

Silvia yang bertingkah malu membuat Ludius menarik Silvia dalam pelukannya, dia menatap Silvia yang mengalihkan pandangannya. ”Sayang tidakkah kamu memberi sarapan pembuka yang manis untuk suamimu ini?”. Bisik Ludius, dia semakin merapatkan pelukannya membuat Silvia tidak bisa lepas darinya.

Find authorized novels in Webnovel,faster updates, better experience,

”Ehm.. Tuan Lu, kalau kita terlalu lama seperti ini bisa-bisa makanannya dingin. Ohya.. Bukannya kamu akan membawaku pergi?”. Silvia mengalihkan pembicaraan, dia terlalu malu untuk mengetahui maksud hati suaminya”.

”Apa kamu mencoba menghindar Sayang, Sarapan tidak akan terasa lengkap tanpa sesuatu yang manis bukan?”. Tiba-tiba Ludius mencium Silvia lembut, karena merasa terpojok Silvia tidak dapat menghindar dan menerima kenakalan suaminya.

”Tuan Lu… kamu nakal sekali. Sepagi ini kamu sudah mencuri ciuman dariku?”.

”Memangnya kenapa dengan mencuri ciuman darimu, ini baru permulaan Sayang. Nanti malam aku akan mencuri dan memberi lebih banyak darimu. Lebih baik kamu siaga mulai saat ini, karena aku tidak akan melepaskanmu malam nanti”. Bisik Ludius. Dia yang melihat Silvia bersemu merah melepas pelukannya dan membiarkan istrinya pergi keruang makan.