Chapter 127 - 127. Pesan dari Longshang (1/2)
”Tuan Lu, terima kasih atas semua kasih sayang yang telah kamu berikan. Aku tidak akan lagi menyembunyikan Perasaan indah ini darimu ”. Silvia memegang tangan Ludius dan menciumnya.
”Dalam sebuah hubungan tidak ada kata terima kasih. Kamu adalah tanggung jawabku, jadi biarkan aku melaksanakan peranku sebagai seorang suami. Kamu istirahatlah baik-baik, besok adalah resepsi Pernikahan kita yang kedua. Sayang.. Aku harus kembali, sepertinya Paman dan Bibi sudah sampai. Jaga dirimu baik-baik. Jika ada yang berani menyakitimu, kamu segera hubungi aku ”. Kata Ludius sambil membelai rambut panjang Silvia.
”Tentu Tuan Lu, kkamuterlihat berbeda memakai baju batik itu. Orang yang melihat Tuan Lu memakai baju Batik pasti tidak menyangka bahwa kamu adalah seorang Ketua mafia. Tuan Lu sekarang lebih seperti seorang pria dari jawa tulen. Hehehe ”. Tiba-tiba Silvia mencium pipi Ludius. ”Sampai jumpa besok Tuan Rubah Tersayang ”. Kata Silvia jahil, dia bahkan mengedipkan satu matanya dengan manja.
Melihat sikap Silvia yang seakan sedang memancingnya membuat Ludius tersenyum jahil. ”Sayang.. Kamu sengaja menggodaku agar aku tidak pergi ya?. Apakah ciuman selamat datang belum cukup memuaskanmu?. Bagaimana kalau aku tunjukkan beberapa gerakan baru untuk memanjakanmu? ”. Ludius menggendong Silvia tiba-tiba dan membaringkannya di kasur. Tatapan liar dan jahil Ludius tunjukkan membuat Silvia salah tingkah.
”Tuan Lu.. A.. Aku tidak faham apa yang kamu bicarakan. Bukankah kamu mengatakan kalau Paman sudah datang?. Kalau begitu lebih baik kamu segera tinggalkan tempat ini dan temui Paman ”. Silvia yang melihat tatapan Liar Ludius hanya bisa menelan ludah.
”Sayang.. Mau mengalihkan pembicaraan?. Mengapa kamu masih tidak jujur juga?. Jika kamu meminta maka aku harus siap melayanimu, lagi pula hanya beberapa gerakan juga tidak akan menguras tenagaku ”. Kata Ludius, dia semakin mendekatkan dirinya ke wajah Silvia yang tegang.
'Selamat Silvia, kamu berani menggoda suamimu di saat yang tidak tepat. Bagaimana kalau dia tidak melepasmu malam ini? '. Batin Silvia. Wajah Silvia semakin memerah, perasaannya pun masih berdebar dengan setiap perlakuan Ludius terhadapnya.
Ludius semakin mendekatkan dirinya pada Silvia, dia membalas ciuman Silvia. Tapi mengingat dia harus menyelesaikan drama didepan Keluarga Inti membuatnya berjalan mundur. ”Sayang, sepertinya aku tidak bisa memuaskanmu malam ini. Setelah hal ini selesai, aku akan menjemputmu sekali lagi sebagai Nyonya Lu. See You Babe.. ”. Ludius keluar melewati jendela dan melompat ke tembok yang bisa menjadi pijakan ke bawah.
”Ludius..! Pria itu tiba-tiba datang dan pergi begitu saja. Benar-benar sifat dari Ludius ”. Gumam Silvia mendengus kesal.
***
Ludius dengan mengendap-endap keluar dari Kediaman inti dengan melewati pagar samping rumah seperti pertama kali masuk. Setelah dia keluar, Mobil paman dan Bibi datang bersama mobil yang lain. Ludius segera kembali kemobil dan membawanya mendekat ke kediaman Al Farezi.
Didepan Kediaman Al Farezi, satpam membukakan pagar pintu dan mempersilahkan 3 mobil untuk masuk. Ada 3 mobil yang datang dan dari masing-masing mereka adalah Paman dengan Bibi, serta Wangchu. Mereka turun dan mobil Ludius mengikuti di belakang.
Ludius turun dari mobil dan mengikuti mereka kedepan pintu utama.
”Paman Bibi.. Terima kasih sudah datang mewakili saya bertemu dengan Keluarga AlFarezi. Dan Wangchu, dimana gadismu?”. Tanya Ludius yang melihat Wangchu datang sendiri.
”Dia tidak bisa menemaniku, yah.. Tidak penting juga aku membawanya ”.
Dari dalam ada yang membukakan pintu, terlihat semua sudahh berubah menjadi tempat untuk pertemuan dua Keluarga. Ludius beserta yamg lain di persilahkan masuk. Sejenak Ludius mengamati hal yang begitu hangat, Pemandangan yang langka dan berharap itu bukanlah sebuah drama.
”Mari silahkan masuk.. ”. Sapa Nyonya Susan.