Chapter 120 - 120. Hadiah Untukmu (1/2)
Setelah selesai mandi, Silvia mengambil Dressnya dan memakainya. Dia duduk didepan meja rias untuk sedikit merias diri. Tepat pukul 07.30 Silvia selesai merias diri. Dia mengambil tas mungilnya dan menaruh kartu serta ponselnya dalam tas. Disaat Silvia keluar dari kamar, di meja makan sudah tersedia sarapan Nasi goreng ala Tuan Ludius.
”Nasi goreng isi kornet, Benar-benar menggoda selera. Tuan Lu, kamu bangun jam berapa sepagi ini sudah menyiapkan sarapan untukku?. Sepertinya aku harus memberi sesuatu untuknya sebagai rasa terima kasih. Selama ini aku belum pernah memberinya apapun ”. Silvia mengambil piring dan mengambil beberapa sendok nasi goreng. Dengan sedikit terburu-buru Silvia memakan Nasi gorengnya.
Drrrt.. Drrrt..
Ada suara dering telfon dari ponselnya. Sementara Silvia menghentikan makannya dan mengambil ponselnya yang ada di tas.
[”Pagi Sayang.. Apa kamu sudah memakan sarapanmu? ”. ]Tanya Ludius.
[ ”Pagi juga Tuan Lu, Ehm.. Makasih sarapannya. Ini benar-benar enak… Ohya, sebagai tanda terima kasih, Tuan Lu menginginkan hadiah apa dariku? ”. ]
[ ”Sayang.. Kamu sudah dua tahun bersamaku masih tidak tahukah apa yang paling aku inginkan darimu? ”. ]
[ ”Tidak! soalnya dari dulu keinginanmu tidak pernah masuk akal. Habis ini aku mau ke Mall membeli bingkisan untuk anak panti, sekalian saja Tuan Lu ingin apa dariku? ”. ]
[ ”Bagaimana kalau aku menginginkanmu? ”. ]
[ ”Tuan Lu, kamu ini senang sekali mengatakan hal yang tidak masuk akal. Kalau kamu terus seperti itu, aku tutup telefonnya ”. ] Kata Silvia ketus.
[ ”Baiklah.. Aku tidak akan menggodamu lagi. 2 jam lagi aku jemput kamu ya Sayang, kutunggu hadiah yang kamu persiapkan untukku. See You Babe.. ”. ]
Telfon terputus, Silvia memasukkan kembali ponselnya kedalam tas. Dia segera menyelesaikan sarapannya dan bergegas pergi.
Silvia keluar dari Apartement dan mencari mobil yang di tinggalkan Ludius. Didepan ada seorang satpam menghampiri Silvia.
”Nyonya, Apakah anda Nyonya Silvia? ”. Tanya satpam.
”Iya benar, memang ada apa Pak? ”.
”Begini Nyonya,, saya mendapat pesan dari Tuan Ludius, bahwa mobil yang Nyonya cari ada di sini. Ini mobil yang suami Nyonya persiapkan ”. Kata Satpam menunjukkan mobilnya.
Silvia yang merasa diikuti melihat kesekeliling 'Apakah ada yang mengikutiku, atau ini hanya perasaanku saja? '. Batin Silvia.
”Eh.. Baik, terima kasih Pak ”. Silvia menuju mobil Ferrari keluaran terbaru berwarna merah darah. Terlihat begitu mencolok bahwa ini adalah mobil mahal. Silvia mengambil kunci dan membuka mobilnya. Dia masuk mengendarai Mobil menuju Kafe yang biasa dia kunjungi bersama teman semasa SMA nya.
Tiba di depan sebuah Cafe Jazz, Silvia menghentikan mobilnya. Dia yang baru keluar dari mobil sudah menyita perhatian banyak orang, terutama para pria dan wanita muda yang seumuran dengannya. Kebetulan hari ini adalah hari minggu membuat Cafe Jazz dipenuhi oleh pelanggan. Cafe Jazz, sebuah tempat kumpul yang klasik dan juga nyaman untuk didatangi para anak muda.
Silvia berjalan masuk dengan anggunnya membuat semua mata tertuju padanya. Walau Silvia memakai make up dan Dress sederhana, tapi tidak memengaruhi pesonanya setelah keluar dari mobil Keluaran terbaru. Silvia memilih duduk di sebuah meja yang masih kosong.
”Nostalgia.. Jadi teringat semasa SMA, kira kira aku bakal ketemu teman lama tidak yah? ”.
Disaat Silvia duduk, tidak disangka dia mendengar hal yang mengusiknya dari kemarin.